TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjanjikan akan menyelesaikan soal mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik dalam waktu satu hingga dua hari ke depan. Dia meminta dalam dua hari ke depan untuk bertanya lagi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara mengenai solusi atas hal ini.
BACA: Bagasi Pesawat Tak Lagi Gratis, Penumpang: Membebani Kami
"Kami akan coba tertibkan, dan kami akan selesaikan dalam waktu satu dua hari ini," kata Budi Karya ditemui di kompleks Citra Garden City 6, Kalideres, Jakarta Barat, Ahad 13 Januari 2019.
Sebelumnya, banyak masyarakat mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik. Keluhan muncul dalam sebuah petisi online pada situs Change.org. Petisi yang dibuat Iskandar Zulkarnain itu menuntut kepada pemerintah supaya harga tiket pesawat domestik diturunkan.
Adapun petisi ini dibuat pada 20 Desember 2018. Pada Jumat 11 Januari 2019, pukul 17.24 WIB, dukungan terhadap petisi ini melonjak hingga mencapai 84.961 orang.
Budi Karya menjelaskan mengenai persoalan mahalnya tiket pesawat ini, dirinya akan memanggil direktur-direktur maskapai hari ini, Ahad 13 Januari 2019. Dalam pertemuan itu dirinya bakal meminta penjelasan mengenai persoalan mengenai adanya kenaikan tiket pesawat tersebut.
Menurut Budi, saat ini tarif-tarif tiket pesawat tersebut memang telah naik menuju tarif batas atas. Namun, kata dia, tarif tersebut saat ini belum melebihi tarif batas atas yang ditetapkan oleh pemerintah. Budi mengaku dirinya prihatin atas adanya kenaikan tersebut, tetapi ia juga meminta masyarakat untuk melihat kenaikan tarif ini secara global.
BACA: Petisi Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub: Tarif Masih Sesuai
Budi Karya juga menjelaskan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai kondisi tarif pesawat yang mahal tersebut. Ia juga mengaku telah meminta salah satu pemilik maskapai yakni Lion Air Grup untuk bisa menertibkan tarif-tarif tersebut.
"Saya minta mereka untuk melakukan kenaikan secara lebih bijaksana, lebih wise, bahwa ada akibat-akibatnya kami akan coba tertibkan," kata Budi Karya.