TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali meluncurkan surat utang negara (SUN) dengan bentuk Saving Bond Retail seri SBR005 pada hari ini. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Loto S Ginting mengatakan untuk seri ini pemerintah menawarkan surat utang dengan tingkat kupon 8,15 persen per tahun.
Baca: Menteri Rini Sebut Tak Ada Perusahaan Sukses Tanpa Utang
Loto mengatakan adapun masa penawaran resmi dibuka pada hari ini, 10 Januari hingga 24 Januari 2019. Sedangkan seri ini memiliki tenor dua tahun dengan jatuh tempo pada 10 Januari 2021. "Seperti sebelumnya seri ini bisa dibeli minimal Rp 1 juta dan dilakukan early redemption serta dapat di redeem sebelum jatuh tempo," kata Loto saat mengelar peluncuran di Giyanti Coffee, Jakarta Pusat, Kamis 10 Januari 2019.
Sebelumnya, pemerintah juga telah menerbitkan surat utang seri SBR004 dengan tingkat kupon 8,05 persen pada Agustus 2018. Serupa dengan seri terbaru, SBR004 waktu itu juga menyasar investor retail dengan menggandeng beberapa financial technology. Saat itu, pemerintah berhasil mengantongi dana sebesar Rp 3-4 triliun dari penerbitan surat utang seri ini.
Untuk seri SBR005, pemerintah juga menggunakan kupon floating with floor. Artinya, tingkat kupon akan mengikuti perkembangan suku bunga Bank Indonesia atau BI 7 Days Repo Rate dengan kupon minimal 8,15 persen.
Loto menuturkan, untuk surat utang retail seri SBR005, pemerintah mematok pendapatan atau target indikatif minimal sebesar Rp 2 triliun. Adapun pemerintah mematok pendapatan maksimal dari penerbitan ini mencapai Rp 5 triliun.
Baca: 2019, Pemerintah Diminta Waspadai Jatuh Tempo Utang Luar Negeri
Loto melanjutkan untuk tahun ini pemerintah akan masih menargetkan sebanyak-banyaknya investor khususnya dari generasi milenial. Menurut dia, surat utang SBR005 bisa dijadikan sebagai alternatif investasi bagi investor. "Daripada uangnya untuk konsumsi kami memberikan alternatif investasi," kata dia.