Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penempatan Dana Perbankan di Surat Berharga Naik

image-gnews
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membuka 28 booth khusus pelayanan transaksi perbankan, termasuk penukaran valuta asing (money changer) bagi para atlet, officials, dan pengunjung Asian Games 2018.
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPerbankan disinyalir masih akan memperbesar porsi penempatan dananya dalam surat berharga, yang statusnya menjadi dana menganggur alias tidak produktif disalurkan untuk kredit. Padahal pasar likuiditas diperkirakan masih mengetat pada tahun ini.

Baca: Rupiah Anjlok, Ketua OJK Pastikan Kondisi Perbankan Aman

Akan tetapi, kalangan perbankan menilai penempatan dana pada instrumen surat berharga tetap dibutuhkan sebagai strategi pengelolaan likuiditas untuk menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat. 

Berdasarkan data OJK, dalam tiga tahun terakhir penempatan dana perbankan di surat berharga terus meningkat. Pada 2015 dana yang tercatat masuk ke dalam surat berharga mengambil porsi 11 persen dari total penempatan dana perbankan. Selanjutnya pada 2016 meningkat menjadi 13 persen, dan 2017 kembali naik ke 14,4 persen.

Sementara hingga Oktober 2018 regulator mencatat dana bank yang mengendap pada instrumen ini mengambil porsi 13,2 persen dari seluruh penempatan dana perbankan. Sebagai gambaran, nilai penempatan dana di surat berharga itu mencapai Rp1.026,15 triliun pada periode itu, mengutip data OJK.

Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Haru Koesmahargyo mengatakan tahun ini proyeksi penempatan dana pada surat berharga akan meningkat hingga 10 persen seimbang dengan peningkatan modal. Sementara pada tahun lalu kondisi likuiditas yang mengetat membuat penurunan penempatan dana pada surat berharga. 

"Tahun lalu diperkirakan single digit pertumbuhannya, menurun dari tahun-tahun sebelumnya mengingat kondisi likuiditas yang ketat. Tetapi tahun ini kami proyeksi bisa kembali mencapai 10 persen," kata dia seperti dilansir Bisnis, Rabu 9 Januari 2019

Adapun per November penempatan dana bank wong cilik yang berada di surat berharga tercatat sebesar Rp179,22 triliun. 

Direktur Treasuri dan Internasional PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Rico Rizal Budidarmo menilai penempatan dana pada surat berharga masih akan menjadi satu bentuk pengelolaan likuiditas. Ke depan BNI akan meningkatkan penempatan dana pada area tersebut jika likuiditas sudah cukup untuk memenuhi ekspansi kredit. 

Per November dana bank dengan kode 46 ini tercatat Rp102,74 triliun yang ada di surat berharga. Angka tersebut naik sekitar 3 persen secara tahunan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk. Vera Eve Lim mengatakan pengelolaan likuiditas BCA ke depan diproyeksi tidak akan berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Surat berharga pun masih menjadi satu alokasi yang akan dituju. 

Tahun ini BCA mematok pertumbuhan kredit dan DPK sebesar 8 persen-10 persen. Sementara penempatan dana pada surat berharga tidak akan mematok pertumbuhan melainkan bergantung pada penyaluran kredit serta manajemen likuiditasnya. 

Per Oktober, BCA mencatat dana yang diletakkan dalam surat berharga mencapai Rp129 triliun. Menurut perseroan, meski menurun dari tahun lalu yang Rp131 triliun, tetapi dinilai masih relatif stabil.

Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk. Parwati Surjaudaja memproyeksi penempatan dana NISP dalam surat berharga akan bertumbuh 5 persen-10 persen yoy. Adapun tahun lalu total dana NISP yang ditempatkan dalam surat berharga sekitar Rp32 triliun.

"Perkiraan kami penempatan dana di surat berharga akan tumbuh 5 persen hingga 10 persen yoy di 2019 seiring dengan target pertumbuhan kredit yang masih sekitar 11 persen," katanya kepada Bisnis, Selasa 8 Januari 2019.

Sementara itu, Direktur Finance and Treasury PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Iman Nugroho Soeko mengatakan tahun ini perseroan masih akan melihat kondisi likuiditas yang belum tersalurkan lewat kredit.

Menurutnya, selama likuiditas dancredit line tersedia tentu surat berharga akan dibeli tetapi tetap berdasarkan kriteria risk return yang memadai. Pasalnya, bank yang fokus pada penyaluran KPR ini mematok pertumbuhan kredit yang cukup besar tahun ini yakni sebesar 15 persenyoy.

"Kami akan lebih menjaga likuiditas bank agar tidak ketat. Hal ini dengan DPK yang ditargetkan tumbuh 15 persen yoy dan wholesale sebesar Rp14 triliun," ujarnya.

Mengutip laporan keuangan BTN per November 2018, penempatan dana perbankan ke surat berharga perseroan sebesar Rp12,75 triliun. Nilai ini turun 0,06 persen yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp13,66 triliun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita karier atau bekerja. shutterstock.com
15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.


Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

10 hari lalu

Kondisi penukaran uang baru yang digelar Bank Indonesia (BI) di Istora Senayan, Sabtu, 30 Maret 2024. Bank Indonesia menyediakan kuota penukar sebanyak 5 ribu orang dengan maksimal nilai tukar sebesar Rp 4 juta. TEMPO/Savero Aristia Wienanto
Bank Indonesia Sebut 176 Ribu Orang Tukarkan Uang Baru Menjelang Idul Fitri

Bank Indonesia (BI) mencatat total penukaran uang baru mencapai Rp 1,13 triliun per 3 April 2024 atau H-7 Lebaran.


Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

12 hari lalu

Bank BJB hadirkan Ramadan Fair di rest area Tol Cipali. (Foto: Bank BJB)
Bank BJB Buka Layanan Operasional Terbatas dan Weekend Banking selama Libur Lebaran

Selama periode libur Hari Raya Idul Fitri, Bank BJB tetap membuka beberapa jaringan kantor melalui kegiatan operasional terbatas dan layanan weekend banking.


Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

15 hari lalu

Petugas melintas di sekitar jalan tol yang amblas di ruas tol Bocimi KM 64, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis, 4 April 2024. Jalan tol Bocimi KM 64 yang amblas pada Rabu (3/4) malam tersebut mengakibatkan satu mobil dan dua orang terperosok dan arus lalu lintas dari Jakarta menuju Sukabumi dialihkan ke pintu keluar tol Cigombong. ANTARA FOTO/Henry Purba
Terkini: Tol Bocimi Ambrol Penanganan Permanen Setelah Lebaran, Anggota DPR Usul Jasa Marga Buat Rest Area Fungsional

Ruas jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Tol Bocimi mengalami longsor, diduga karena intensitas hujan deras pada Rabu malam


BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

15 hari lalu

Berikut ini KCU dan KCP Bank BCA yang beroperasi saat weekend. Nasabah bisa melakukan transaksi di akhir pekan mulai jam 10.00-15.00. Foto: Canva
BCA Umumkan Penyesuaian Jadwal Operasional selama Libur Lebaran

BCA mengumumkan penyesuaian jadwal operasional kantor cabang selama periode libur Idul Fitri 2024 berdasarkan hari libur yang ditetapkan pemerintah.


Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

17 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Sebagian Debitur Terdampak Telah Masuk Tahap Normalisasi

Bank Mandiri menyatakan bahwa kondisi para debiturnya yang terdampak Covid-19 telah kembali normal.


OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

17 hari lalu

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar memberikan buku Taksonomi Untuk Keuangan Berkelanjutan Indonesia kepada Presiden Joko Widodo saat Pertemuan Industri Jasa Keuangan Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) merupakan wadah penyampaian arah kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kepada Industri Jasa Keuangan, serta sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi kinerja OJK kepada publik. PTIJK 2024 mengambil tema Sektor Jasa Keuangan yang Kuat dan Stabil untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. TEMPO/Subekti.
OJK Umumkan Restruktursisasi Kredit Perbankan Covid-19 Berakhir, Begini Artinya Bagi Pelaku Usaha

OJK sampaikan restrukturisasi kredit perbankan untuk mengatasi dampak Covid-19 berakhir pada 31 Maret 2024,. Apa artinya bagi pelaku usaha?


Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang memasuki gerbong kereta rel listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2022. Kondisi stasiun tersebut terpantau padat penumpang saat jam pulang kerja di tengah kembali ditetapkannya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 di Jakarta oleh pemerintah. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Terpopuler: Libur Panjang Banyak Penumpang Commuter Line Turun di Stasiun Dekat Pusat Perbelanjaan, OJK Sebut Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir

KAI Commuter mencatat total pengguna commuter line Jabodetabek selama libur panjang mencapai 1,6 juta orang.


OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

18 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Sebut Pemanfaatan Restrukturisasi Kredit Covid-19 Capai Rp 830,2 T

OJK menyebutkan pemanfaatan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 telah mencapai Rp 830,2 triliun.


OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

18 hari lalu

Ilustrasi OJK / Otoritas Jasa Keuangan. Tempo/Tony Hartawan
OJK Nyatakan Stimulus Restrukturisasi Kredit Covid-19 Berakhir Hari Ini

OJK menyatakan kebijakan stimulus restrukturisasi kredit perbankan untuk dampak Covid-19 berakhir per hari ini, Minggu, 31 Maret 2024