TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat 16 poin atau 0,11 persen ke level Rp 14.067 per dolar AS pada siang hari ini. Hal tersebut terjadi di saat indeks dolar AS naik 0,26 persen atau 0,246 poin ke posisi 95,912.
Baca: BI Beri Ruang Rupiah Menguat Lebih Lanjut, Begini Caranya
Sebelumnya kurs rupiah sempat berfluktuasi sejak Selasa pagi hari ini. Pada pembukaan perdagangan pagi pada pukul 08.53 WIB nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 14.034 per dolar AS dan Rp 14.040 per dolar AS pada pukul 10.00 WIB.
Sedangkan pada pukul 11.16 WIB kurs rupiah melemah 17 poin atau 0,12 persen ke level Rp 14.100 per dolar AS. Pelemahan itu terjadi seiring penguatan indeks dolar AS sebesar 0,282 poin atau 0,29 persen ke level 95,948.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra mengatakan salah satu penopang penguatan rupiah adalah optimisme pelaku pasar terhadap negosiasi dagang antara AS dengan Cina yang akan tercapai kesepakatan. Hal ini tak saja menguatkan rupiah, tapi juga mata uang di kawasan Asia. "Di tengah minimnya data ekonomi, pelaku pasar terlihat optimistis akan ada progres pada pertemuan kali ini," katanya.
Sementara itu, kata Ariston, mata uang berisiko seperti rupiah kembali membuka peluang untuk melanjutkan penguatannya. Selain itu, sentimen dovish mengenai prospek kebijakan moneter Federal Reserve (Fed) tahun ini turut menjadi faktor yang menopang mata uang berisiko. "Sikap dovish The Fed mengenai pengetatan kebijakan pada 2019 memicu peralihan dana ke aset berisiko," katanya.
Baca: Rupiah Menguat, Chatib Basri Beri Warning untuk Pemerintah
Adapun ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan mata uang kuat Asia, seperti yen Jepang dan dolar Singapura menguat terhadap dolar AS, itu menjadi sentimen penguatan rupiah. "Diproyeksikan rupiah menuju kisaran antara Rp 13.950-14.000 per dolar AS pada hari ini," katanya.
BISNIS | ANTARA