TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi angkat bicara soal hoaks surat suara yang sudah dicoblos. Sebelumnya beredar kabar hoaks soal adanya tujuh kontainer dari luar Indonesia berisi surat suara pemilu 2019 yang sudah tercoblos.
Baca juga: Hoax 7 Kontainer Surat Suara, Pakar: Sulit Menjerat Andi Arief
"Itu tidak benar tujuh container yang diisukan berisi kotak suara yang sudah dicoblos, itu tidak benar," kata Heru Pambudi di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin, 7 Januari 2018.
Heru mengatakan pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sudah dilakukan sesuai standar internasional. "Karena kontainer itu harus diperlakukan sama antara satu negara dengan negara lain. Juga ada manajemen resiko, kemudian tools melalui xray, gama ray, kemudian juga masih ada pemeriksaan fisik oleh petugas," ujar dia.
Heru mengatakan pengawasan pada tahun politik sama seperti pengawasan reguler. "Saya kira ini hal yang reguler saja kami lakukan, tentunya dengan kewaspadaan dan kehati-hatian," kata dia.
Sebelumnya pesan viral beredar hoaks surat suara yang sudah dicoblos sempat membuat geger jajaran Komisi Pemiluhan Umum (KPU). Pesan itu beredar sejak Rabu sore, 2 Januari 2019, menyebut surat suara datang dari Cina dan dicoblos untuk pasangan nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
KPU tak tinggal diam. Ketua KPU Arief Budiman dan beberapa komisioner lantas bergerak mengecek lokasi datangnya kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. "Melihat perkembangan yang sudah sedemikian luar biasa, kami putuskan berangkat," ujar Arief kepada Tempo, Jumat, 4 Januari 2019.
Arief dan jajarannya bergerak ke Pelabuhan Tanjung Priok dari kantor KPU yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat sekitar pukul 22.15 WIB. Komisioner KPU lain turut mendampinginya, Ilham Sahputra, Hasyim Asyari, Viryan Azis, dan Pramono Tanthowi Ubaid.
Setibanya di pelabuhan, Arief dan kawan-kawan langsung menuju kantor Bea Cukai Tanjung Priok. Di sana mereka menggelar rapat tertutup bersama petugas Bea Cukai dan perwakilan TNI Angkatan Laut pelabuhan. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diwakili oleh Mochammad Afifuddin dan Rahmat Bagja turut dalam pengecekan ini.
Sekitar satu jam berembuk, Arief keluar bersama komisoner KPU, anggota Bawaslu, dan petugas Bea Cukai menemui kerumunan awak media. Dia menyatakan informasi 7 kontainer surat suara yang telah dicoblos adalah kabar bohong alias hoax. "Hari ini kami memastikan ke Bea Cukai berita tentang 7 kontainer tersebut itu tidak benar," kata dia. Setelah memastikan berita itu hoax, KPU pulang pada dini hari.
Kabar hoaks surat suara tercoblos ini banyak beredar di media sosial sejak Rabu sore. Salah seorang yang turut menginformasikannya adalah Andi Arief. Melalui akun Twitter resminya @AndiArief_, politikus Partai Demokrat ini menyampaikan informasi ada 7 kontainer surat suara tiba di Tanjung Priok.
HENDARTYO HANGGI | SYAFIUL HADI