TEMPO.CO, Jakarta - Kapal bermuatan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilaporkan hilang kontak saat perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.
Baca juga: Kemenhub Kerahkan Kapal Patroli Cari Kapal Muatan CPO yang Hilang
Kapal tersebut berlabel MT Namse Bangdzhod dengan GT 1128 dan merupakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines. Kapal pengangkut CPO itu dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak sebelas orang.
"Pemilik kapal juga sudah melaporkan ke Basarnas," ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Junaidi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 7 Januari 2019.
Sebelas anak buah kapal tersebut yaitu Yanuardin Mendrofa dan Husni Mubarak sebagai mualim, Andi Tasyriq sebagai KKM, Satria Idam Sulistio dan Bambang Mulyono sebagai masinis, Agustinus Piter, Asrun Suriansa dan Dahar sebagai juru mudi, serta Wardani, Ardiyanto dan Dwi Wahyu Sabtono sebagai juru minyak.
Hingga saat ini, kapal tersebut masih belum diketahui keberadaannya. Untuk itu, Vessel Traffic Services (VTS) Tanjung Priok sudah memancarkan berita distress agar kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar rute pelayaran kapal tersebut juga ikut mencari dan segera melaporkan kepada KPLP bila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal CPO itu.
Di samping itu, Junaidi mengatakan KPLP telah mengerahkan kapal patroli untuk menyisir dari Tanjung Kerawang Bekasi sampai dengan Marunda, hingga ke Buoy Timur area labuh jangkar Pelabuhan Tanjung Priok. "Tapi kami belum menemukan keberadaan kapal tersebut," ujar dia. Penyisiran juga dilakukan dari mulai Selat Bangka hingga Pulau Seribu sampai dengan Ekanuri pelabuhan Tanjung Priok namun juga belum mendapatkan hasil.
"Kapal-kapal patroli PLP Tanjung Priok sudah meminta bantuan Disnav Tanjung Priok dan Semarang untuk ikut memantau gerak kapal dimaksud melalui Vessel Traffic Services (VTS) dan SROP sepanjang pantai utara pulau Jawa dan sampai saat ini belum ada laporan keberadaan kapal tersebut," ujar Junaidi.
Adapun RIB SAR juga menyisir dari Muara Angke sampai area labuh jangkar Buoy Barat dan belum diketemukan keberadaan kapal dimaksud.
ANTARA