TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang penguatannya pada perdagangan dua hari berturut-turut, pada penutupan perdagangan hari kedua, pergerakan IHSG ditutup menguat 0,86% atau 53,53 poin di level 6.274,54.
Baca: Akhir Pekan Pertama 2019, Rupiah dan IHSG Ditutup Menguat
Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital mengatakan bahwa penguatan yang terjadi pada penutupan perdagangan hari kedua dikarenakan pengaruh sentimen yang masih sedikit di pekan awal perdagangan Januari.
Dia memprediksi IHSG pada pekan depan akan mengalami koreksi karena tren penguatan yang telah terjadi secara berturut-turut.
“Kalau untuk pekan depan kita perkirakan indeks akan koreksi karena naiknya sudah naik cukup signifikan sampai akhir pekan ini. Kalau sentimen relatif masih sepi ya selain faktor rupiah, sentimennya lebih kepada faktor technical saja,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat 4 Januari 2019.
Sementara itu, Kepala Riset Narada Kapital Indonesia Kiswoyo Adi Joe memprediksi IHSG akan aman hingga Februari mendatang,
“Karena tahun ini targetnya 7000, jadi harusnya kalau ada koreksi kita bisa masuk, paling nanti mulai stabil nya maret april setelah Pemilu, pekan ini masih banyak rebound, jadi harusnya tidak kemana-mana,” paparnya.
Untuk diketahui, pada penutupan hari kedua, Berdasarkan data Bloomberg, dari 622 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 222 saham menguat, 176 saham melemah, dan 224 saham stagnan.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 3,83% dan 2,06% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG.
Di sisi lain, saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing turun 0,80% dan 1,25% menjadi penekan utamanya.
Simak berita tentang IHSG hanya di Tempo.co