TEMPO.CO, Palembang -Pengguna kereta api dalam kota "Light Rail Transit" atau LRT di Palembang, Sumatera Selatan, hampir satu juta orang sejak pertama kali dioperasikan pada 23 Juli 2018 hingga awal Desember 2018.
BACA: LRT Jakarta Klaim Sudah Kantongi Semua Izin Operasi
"Berdasarkan data sekarang ini tercatat sekitar 930.000 penumpang, jika rata-rata perharinya 9.000 masyarakat menggunakan LRT, jumlah penumpang yang dilayani pada bulan ini bisa tembus angkanya di atas satu juta orang," kata Manager Humas PTKAI Divre III Palembang Aida Suryanti, di Palembang, Jumat, 4 Januari 2019.
Dia menjelaskan, melihat perkembangan pengguna jasa LRT jumlahnya terus meningkat, pihaknya berupaya meningkatkan jumlah penumpang dengan membenahi pelayanan.
Pelayanan yang telah berjalan dengan baik selama ini akan dievaluasi sehingga bisa dilakukan peningkatan begitu juga sebaliknya jika ada hal-hal yang kurang baik akan dilakukan pembenahan.
BACA: LRT ke Bogor dan MRT ke Tangerang Selatan Akan Dibangun pada 2020
Untuk meningkatkan pelayanan, selain melakukan evaluasi kinerja dan operasional LRT, pihaknya juga berupaya meminta masukan dari semua pihak dan lapisan masyarakat, katanya.
Menurut dia, untuk melayani masyarakat yang akan menggunakan jasa angkutan kereta api dalam kota itu, pihaknya sekarang ini menyiapkan 13 stasiun LRT di sejumlah titik strategis mulai dari bandar udara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang hingga kawasan pusat olahraga Jakabaring.
Masyarakat bisa memanfaatkan jasa angkutan umum yang pertama kali beroperasi di Indonesia sejak pagi pukul 05.00 hingga malam hari pukul 22.00 WIB. Mengenai biaya atau ongkos naik LRT, untuk jarak pendek antar stasiun pihaknya menetapkan Rp5.000 per orang sedangkan jarak panjang Rp 10.000 per orang, ujar Aida.
ANTARA