TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan pemerintah membangun setidaknya 300 rumah susun (rusun) di seluruh Indonesia dan sekitar 45 di antaranya berada di Jawa Timur.
Baca juga: Jokowi Soroti Harga Beras Karena Berpengaruh ke Inflasi
"Untuk rusun ini, tahun ini saja, kami bangun 300 dan 45 di antaranya ada di Jatim. Paling banyak memang di Jatim karena di sini rusun itu betul-betul dipakai dan sangat dibutuhkan," ujar Jokowi seusai meresmikan proyek infrastruktur di Tulungagung, Jumat, 4 Januari 2019.
Hari ini, Jokowi meresmikan sejumlah infrastruktur di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, yakni Rusun Mahasiswa IAIN Tulungagung, Rusun Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Tulungagung, Rusun Sewa Jepun Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Tulungagung, dan Jembatan "Ngujang II".
Menurut pengamatan Jokowi, kualitas pengerjaan rusun-rusun tersebut cukup bagus sehingga diharapkan fasilitas semacam ini bisa dimanfaatkan secara maksimal bagi mahasiswa dan masyarakat. Namun, Presiden mengungkapkan budaya untuk tinggal di rusun masih belum terbangun.
"Ini kan masalah budaya tinggal di rusun, ada yang sudah siap ada yang belum. Saya sampaikan tadi di Jatim lebih siap," ujarnya.
Rusun Mahasiswa IAIN Tulungagung memiliki 3 lantai dengan jumlah 37 unit dan kapasitas 144 mahasiswa. Pembangunannya menelan biaya Rp 9,47 miliar dan selesai dibangun pada 2018.
Infrastruktur kedua yang diresmikan Jokowi adalah Rusun Mahasiswa STKIP PGRI yang berjumlah 3 lantai dengan 37 unit dan kapasitas 144 mahasiswa. Pembangunan rusun ini memakan biaya Rp 8,35 miliar.
Rusun ketiga adalah Rusunawa Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Jepun yang memiliki 5 lantai dengan jumlah 70 unit dan bertipe 36. Pembangunan rusun bagi MBR ini menelan biaya hingga Rp 20,1 miliar.
Infrastruktur terakhir yang diresmikan Jokowi adalah Jembatan Ngujang II. Bentang jembatan mencapai 220 meter dengan lebar 9 meter, serta bernilai kontrak Rp 35,5 miliar. Jembatan Ngujang II merupakan bagian dari Lingkar Tulungagung yang dibangun untuk mengatasi kemacetan pada jalan nasional yang melintasi Tulungagung.
BISNIS