TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Pengelola Jalan Tol atau BPJT Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Herry Trisaputra Zuna menyampaikan bahwa pemerintah sama sekali tidak mengeluarkan dana sepeserpun apalagi berutang untuk pembangunan Tol Cikopo - Palimanan atau Cipali di Jawa Barat. Meski begitu, 70 persen sumber pembiayaan untuk pembangunan jalan ini tetap berasal dari utang, akan tetapi oleh badan usaha pelaksana yaitu PT Lintas Marga Sedaya.
BACA: Sandiaga Bangun Infrastruktur Tanpa Utang, BPN: Jaringannya Luas
Menurut Herry, Tol Cipali dibangun oleh PT Lintas Marga Sedaya dengan bantuan utang atau kredit sindikasi 22 perbankan yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia atau BCA Persero Tbk. Total utang yang diperoleh mencapai Rp 8,8 triliun. "Sementara 30 persen dari modal sendiri," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 3 Januari 2019.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno mengatakan dalam membangun infrastruktur, pemerintah tidak harus mendanai dari utang luar negeri. Sandiaga ingin membuktikan bahwa tanpa utang pun infrastruktur bisa dibangun.
“Saya membangun tol Cikopo-Palimanan 116 kilometer tanpa utang. Pak Darmin (Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution) dan Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) mengakui itu,” kata Sandi di sela kampanye di sentra pedagang kaki lima Jalan Urip Sumoharjo, Surabaya, Selasa, 1 Januari 2019.
BACA: Prabowo - Sandiaga Ungkap Cara Bangun Infrastruktur tanpa Utang
Menurut Sandi boleh-boleh saja pemerintah membangun infrastruktur, namun harus melibatkan dunia usaha dan stake holder. Dalam membangun infrastruktur itu, kata Sandi, fokus pemerintah harus pada pembukaan lapangan pekerjaan, bukan menambah beban utang negara.
Hanya saja, Herry membantah jika Tol Cipali sama sekali tidak melibatkan pihak dunia usaha maupun swasta. Sebab saat ini saja, kata Herry, seluruh pemegang saham di tol sepanjang 116 kilometer ini adalah pihak swasta. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, yang sebagian sahamnya dimiliki Sandiaga pun, pernah mengantongi saham di tol yang dikelola PT Lintas Marga Sedaya ini sebelum akhirnya dijual ke salah satu anak usaha dari Grup Astra.
Baca berita tentang utang lainnya di Tempo.co.