TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan BBM Satu Harga telah mencapai 131 titik lembaga penyalur, sepanjang 2018 atau melebihi target yang 130 titik.
Baca juga: Pertamina: BBM Satu Harga Sudah Merambah 123 Titik
"Sampai akhir 2018, sesuai dengan target pemerintah bahwa BBM Satu Harga akan dilaksanakan di 130 lokasi, khususnya di kecamatan-kecamatan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Jadi ada 1 lokasi tambahan yang kita majukan, karena memang sudah siap, yang kemarin saya resmikan di Maluku Tenggara Barat, yaitu di Saumlaki," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fanshurullah Asa, Senin, 31 Desember 2018.
Realisasi 131 Penyalur Program BBM 1 Harga tersebar di beberapa Pulau yaitu sebanyak 29 penyalur di Pulau Sumatera, 33 Pulau Kalimantan (33 penyalur), Pulau Sulawesi (14 penyalur), Pulau Maluku dan Maluku Utara (11 penyalur), Pulau Papua dan Papua Barat (26 penyalur), Pulau NTB dan NTT (14 penyalur), 1 penyalur di Pulau Bali, serta 3 penyalur di Pulau Jawa dan Madura.
Dari realisasi BBM 1 Harga pada tahun ini, diproyeksikan dapat menjangkau sebanyak kurang lebih 421.955 kepala keluarga. Artinya BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga Indonesia di berbagai wilayah 3T.
"Jadi ini kami sampaikan di mana Pertamina bisa membangun pada 2017 sebanyak 54 lokasi, 2018 sebanyak 68 lokasi. AKR corporindo 2017 3 lokasi, dan tahun 2018 ini di 6 lokasi. Totalnya 131 lokasi, akumulasi BBM 1 Harga sejak akhir 2016," kata Fanshurullah.
Program BBM Satu Harga yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada akhir tahun 2016 ini ditujukan agar harga jual resmi BBM jenis Bahan Bakar Penugasan (Premium/RON 88) sebesar Rp 6.450 per liter dan jenis Bahan Bakar Tertentu (Solar) Rp 5.150 per liter hingga ke daerah-daerah pelosok Indonesia pada konsumen pengguna sama.
BISNIS