TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Bambang Prihantono mengatakan, seluruh pembayaran non tunai moda transportasi umum akan terintegrasi. "Nanti BI akan menerbitkan pada April. Semua kartu open loop, jadi semua bisa dibaca," ujar dia di Terminal Pondok Cabe, Senin, 31 Desember 2018.
Baca: Jokowi Sebut Tarif MRT Jakarta Rp 9.000, Anies: Jangan Buru-buru
Alat pembayaran tersebut juga termasuk tiket MRT yang saat ini masih dalam pembahasan untuk sistem dan harganya. Menurut Bambang, e-money yang saat ini menggunakan sistem Java Chip, akan dapat digunakan untuk pembayaran tiket MRT dan LRT.
Bambang menuturkan, peraturan tersebut akan dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan diaudit oleh pihak Bank Indonesia. "Pak Menhub sudah bersurat ke Bank Indonesia ada spek yang harus dipenuhi untuk semua operator," tutur dia.
Sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta sedang menggodok peraturan gubernur tentang penyelengaraan EFC. Pergub mengatur cara pembayaran dan bagaimana penyelenggaraannya. Kepala Biro Perekonomian DKI Jakarta Sri Haryati mengatakan sudah membuat paraf rancangan Pergub.
Pemerintah DKI memutuskan untuk membentuk perusahaan bersama atau joint venture dari tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang menjalankan tiga transportasi itu. Ketiganya adalah MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Transjakarta.
Bambang menuturkan, untuk mewujudkan hal tersebut, Menhub telah mengusahaan untuk card reader dapat membaca semua sistem. Sistem tersebut antara Java Chip dan Sony Felica. " Speknya akan dikeluarkan pak Menteri Perhubungan, nah itu nanti yang akan digunakan. Nanti yang mengaudit Bank Indonesia terkait sistem pembayaran," kata Bambang.