TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Bandara Ngurah Rai memastikan aktivitas penerbangan masih normal walaupun telah terjadi erupsi Gunung Agung pada Minggu, 30 Desember 2018, pukul 04.09 WITA.
Baca juga: PVMBG: Gunung Agung Erupsi, Zona Bahaya 4 Kilometer dari Kawah
“Kondisi Bandara masih aman, skala kecil kok erupsi kemarin,” kata Kepala Humas Bandara I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Minggu. Menurut Arie, saat ini aktivitas penerbangan di Bandara Ngurah Rai pun masih normal.
Adapun erupsi Gunung Agung terekam di Seismogram yakni dengan amplitude maksimum 22 milimeter dan durasi kurang lebih 3 menit 8 detik serta tinggi kolom abu yang tidak teramati.
Wilayah yang terkena paparan hujan abu akibat erupsi ini yakni masih berada di sekitar Kabupaten Karangasem meliputi Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat, wilayah Kota Amlapura, Desa Seraya Barat, Banjar Dinas Ujung Pesisi, Lingkungan Pesagi, Lingkungan Pebukit, Desa Tegalinggah, Banjar Dinas Butus, dan Banjar Bhuana Giri. Wilayah-wilayah tersebut sebagian besar hanya terpapar hujan abu ringan.
Data rekapitulasi pergerakan penumpang di Bandara Ngurah Rai pada sejak H-3 Natal atau 22 Desember 2018 hingga 29 Desember 2018 tercatat sebanyak 697.922 orang atau naik 23,15 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Pada Sabtu, 29 Desember 2018, kedatangan wisatawan domestik menurun 4,71 persen dibanding periode sama tahun lalu. Sebaliknya, kedatangan wisatawan mancanegara justru terus mengalami peningkatan hingga Sabtu yang naik 30,15 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Adapun saat ini Gunung Agung masih berada di level III dengan status siaga. Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki diminta agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu area radius 4 km dari Kawah.