TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia memastikan tindakan pilot terhadap penumpang yang membuat ribut di pesawat rute Hong Kong - Jakarta pada Kamis, 27 Desember 2018, lalu sudah sesuai prosedur. Dalam video berdurasi sekitar satu menit yang viral di media sosial, sang pilot tampak memegang leher dan menarik tangan sang penumpang.
Baca juga: Viral Keributan di Pesawat Garuda, Pilot Turunkan Penumpang
"Itu bukan menjambak, melainkan melemahkan penumpang dengan memegang tangan dan mengunci pundaknya, sudah sesuai prosedur," ujar Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan melalui sambungan telepon kepada Tempo, Ahad, 30 Desember 2018.
Tindakan itu diambil pilot, kata Rosan, lantaran sang penumpang terlebih dahulu menolak sang pilot hingga terlempar ke arah penumpang lainnya. Rosan berujar aksi pilot itu diperlukan untuk melemahkan sang penumpang lantaran khawatir menyerang penumpang lain.
"Pilot juga sudah mempelajari aviation safety, tindakan di pesawat kan harus tegas," kata Rosan.
Apalagi, kondisi saat itu, tutur dia, sudah mulai tidak kondusif dan penumpang lain mulai terprovokasi atas tindakan penumpang yang membuat onar.
Sebelumnya diberitakan viral video keributan antar penumpang di pesawat Garuda Indonesia. "Penumpang yang duduk di kursi 40 K menimbulkan keributan karena kakinya terinjak oleh anak kecil," kata Rosan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 29 Desember 2018.
Setidaknya ada tiga petugas kabin, yang berusaha menenangkan penumpang tersebut. Rosan mengatakan, saat penumpang itu berbicara, para petugas kabin mencium aroma alkohol dari mulutnya.
Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit terlihat perdebatan antara seorang penumpang perempuan dengan beberapa penumpang di dalam pesawat Garuda. Penumpang lain tampak mulai berteriak kepada sang perempuan, sebelum akhirnya pilot turun tangan menertibkan mereka. Sang pilot sempat berteriak, "semuanya diam, duduk, ini perintah," ujar dia sembari meminta penumpang lain untuk kembali ke kursinya.
Namun, saat pilot Garuda Indonesia sedang melakukan penertiban, sang perempuan malah menabrakkan tubuhnya kepada sang pilot. Kontan saja, pilot melakukan tindakan menarik dan menahan tubuh perempuan tersebut. "Jadi itu mengunci supaya dia tidak berbuat lain-lain, prosedur melemahkan penumpang tapi kemudian dilepaskan lagi," kata Rosan.
CHITRA PARAMAESTI