TEMPO.CO, Jakarta - Laba PT Bukit Asam atau PTBA pada Triwulan III tahun 2018 mengalami kenaikan 50 persen yakni sebesar Rp 3,93 Triliun. Hal ini sejalan dengan meningkatnya pendapatan usaha PTBA sebesar Rp 16,04 Triliun atau mengalami kenaikan sebesar 21 persen dibanding tahun lalu.
BACA: RUPS Luar Biasa PT Bukit Asam Putuskan Copot Said Didu
"Sepanjang 9 bulan pertama pada tahun 2018, perseroan mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 16,04 persen atau naik 21 persen dibanding tahun lalu, menyebabkan laba juga ikut naik,” tulis Corporate Secretary PTBA (Tbk) Suherman dalam keterangan pers, Jumat, 28 Desember 2018.
Penjualan produksi batubara menjadi penopang PTBA meningkatkan pendapatan usaha dan laba bersih. Hingga 2018, volume produksi batubara mengalami kenaikan sebesar 16 persen atau 19,68 juta ton.
“Selain volume produksi batubara, penjualan juga ikut naik sebesar 8 persen atau 18,58 juta di banding tahun 2017. Penjulan batubara menembus pasar domestik sebesar 53 persen dan pasar ekspor 47 persen,” tambah Suherman dalam Press Release.
Kinerja operasional perseroan ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar oleh PTBA di Jakarta, dengan rentang kinerja Januari hingga September 2018.
“Peningkatan kinerja operasional ini tak lepas dari upaya efisiensi yang berkelanjutan dan penerapan strategi usaha yang efektif,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan PT Bukit Asam menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa atau RUPSLB. Rapat itu salah satunya memutuskan Said Didu tidak lagi menjabat sebagai komisaris perusahaan berkode PTBA di Bursa Efek Indonesia itu.
SURTI RISANTI | MARTHA WARTA SILABAN