4. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjanto
Soerjanto Tjahjanto menjadi ujung tombak pengungkapan kasus kecelakaan pesawat Lion Air JT610 pada 29 Oktober 2018. KNKT menemukan beberapa kerusakan pesawat tiga hari sebelum pesawat jatuh di perairan Karawang. Dengan adanya kerusakan tersebut, menurut KNKT, seharusnya pesawat kembali ke bandara asal bukan meneruskan penerbangan. KNKT mengeluarkan berbagai rekomendasi perbaikan aspek keselamatan bagi sejumlah pihak, seperti Lion Air, Boeing, dan regulator.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi V DPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, 13 Januari 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Rekomendasi kepada Lion, misalnya, meminta adanya perbaikan implementasi manual dokumen penerbangan. Dalam penerbangan dari Jakarta ke Pangkalpinang terdapat perbedaan data manifes, kru pramugari sebanyak lima orang, tapi dalam pesawat terdapat enam orang. Selain mempimpin pencarian korban yang hilang di laut, Soerjanto ikut menenangkan keluarga korban salah satunya dengan mengadakan pertemuan tertutup dengan keluarga korban.
5. Founder Gojek, Nadiem Makarim
Nadiem Makarim masuk dalam deretan 50 sosok yang menginspirasi pada 2018 versi Bloomberg. Pasalnya, Nadiem dinilai mengubah cara hidup di Indonesia mulai dari pemesanan taksi sepeda motor (ojek) berkembang menjadi aplikasi untuk membayar tagihan, memesan makanan, hingga membersihkan rumah. Sepak terjang Nadiem yang kini mengembangkan Gojek ke Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam membuat Bloomberg menyandingkan namanya dengan presiden Mexico Andres Manuel Lopez Obrador, pendiri Spotify Daniel Ek, pop star Taylor Swift dan grup idol Kpop BTS.
Nadiem pun masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Globe Asia. Dalam data yang dilansir Juli 2018, Nadiem Makarim menempati urutan ke-150 dengan kekayaan diperkirakan bernilai US$ 100 juta (Rp1,4 triliun). Go-Food, salah satu layanan Gojek, ikut mengembangkan bisnis UMKM dengan mengandeng 125.000 merchant di 15 kota.
Sebelum merintis Gojek, Nadiem mengaku pernah tiga kali gagal saat mendirikan perusahaan rintisan. Untuk sukses mendirikan startup, menurut Nadiem dibutuhkan kegilaan. "Secara statistik, 92-95 persen startup akan gagal. Kita genapkan sajalah 90 persen," kata bos Gojek ini di STIKOM The London School of Public Relations, Jakarta Pusat, Selasa, 15 Mei 2018.
6. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
Basuki Hadimuljono adalah salah satu menteri yang mendapat sorotan pada tahun ini. Aneka pekerjaan infrastruktur telah rampung dibangun dan diresmikan pada tahun ini. Atas pencapaiannya itu Presiden Joko Widodo bahkan menjulukinya Daendels Baru karena membangun jalan tol dari Banyuwangi sampai ke Merak.
Sepanjang 2015-2018, pemerintahan Jokowi merampungkan 616 kilometer jalan tol dari total 1.150 kilometer jalur Trans Jawa Banyuwangi-Merak
Selain pembangunan jalan tol, salah satu capaian alumnus Teknik Geologi Universitas Gajah Mada adalah merampungkan persiapan sarana prasarana serta infrastruktur penunjang perhelatan olah raga akbar Asian Games 2018. Basuki juga turun tangan menangani persoalan bau di Kali Item. Saat itu ia mengusulkan pemompaan air ke Kali Item atau Kali Sentiong itu guna menghilangkan aroma tidak sedap di sana.
Basuki memang bukan orang baru dalam dunia pembangunan di Indonesia. Selain mengantongi ijazah sarjana Teknik Geologi, ayah dari tiga anak itu juga mengantongi gelar Magister dan Doktor Teknik Sipil dari Colorado State University, Amerika Serikat.
7. Direktur Utama Badan Urusan Logistik Budi Waseso
Budi Waseso mulai mencuri perhatian pelaku bisnis setelah ia dilantik menjadi Direktur Utama Badan Urusan Logistik menggantikan Djarot Kusumayakti pada April 2018. Budi sebelumnya dikenal sebagai polisi dan sempat menduduki beberapa jabatan strategis antara lain Kepala Badan Reserse Kriminal Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog Budi Waseso dan Tjahya Widayanti Dirjen Perdagangan Dalam Negeri saat meluncurkan giat ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan di Gudang Bulog Divre DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Rabu, 6 Juni 2018. Tempo/Hendartyo Hangg
Menjadi Kepala Bulog, Budi sempat membuat kontroversi dengan menolak impor beras yang dilakukan oleh Kementerian Perdagangan. Dia menyatakan gudang Bulog tak cukup untuk menyimpan beras impor. Budi Waseso bahkan mengusulkan agar kantor Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dijadikan gudang beras impor.
Masih soal beras, Budi Waseso sempat mengancam pengusaha yang mempermainkan komoditas beras sehingga mengganggu harga di pasaran. "Saya ini mantan Kabareskrim (Kepala Badan Reserse Kriminal), saya punya jaringan, jangan main-main sama saya," kata Budi Waseso, Senin, 24 September 2018.