TEMPO.CO, Jakarta - Executive Vice President Corporate Communication and CSR PT PLN (Persero), I Made Suprateka mengatakan sebagian besar aliran listrik di lokasi yang terkena dampak tsunami Selat Sunda di Banten masih padam. Menurut dia, ada 102 gardu listrik yang tidak berfungsi dan masih dalam proses perbaikan.
Baca juga: Tsunami Selat Sunda, 23 Orang Ikut Family Gathering PLN Tewas
"Tapi masih ada 146 gardu yang normal, yang hidup," kata dia di kawasan Taman Tangkuban Perahu, Ahad, 23 Desember 2018.
Menurut Made, 41 tiang listrik dalam kondisi rusak dengan rincian 2 tiang listrik roboh dan 39 tiang listrik patah. Dia mengatakan kondisi itu menghambat tim PLN dalam melakukan evakuasi daya.
Sebelumnya, BMKG telah menyampaikan secara resmi bahwa tsunami telah terjadi dan menerjang beberapa wilayah pantai di Selat Sunda, di antaranya di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. Tsunami terjadi pada Sabtu sekitar pukul 21.27 WIB.
Hingga pukul 14.00 WIB data yang diterima PLN, dari 225 orang yang mengikuti acara family gathering, 137 orang dalam kondisi selamat, 23 orang meninggal dunia dan 65 orang belum ditemukan.
PLN juga telah mengirimkan sebanyak 36 ambulans untuk menyisir dan mengevakuasi dari korban tsunami itu. Saat ini, kata Made, tim reaksi cepat PLN juga tengah mengevakuasi dari 23 korban tewas tsunami Selat Sunda yang berada di Rumah Sakit Pandeglang menuju kantor Transmisi Jawa Bagian Barat (TJBB) Gandul, Cinere, Depok.