TEMPO.CO, Jakarta - PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk. atau NKE saat ini tengah menyiapkan dana sebanyak Rp 10 miliar untuk perbaikan Jalan Gubeng, Surabaya yang ambles pada Selasa malam 18 Desember 2018. Direktur Utama NKE Djoko Eko Suprastowo mengatakan sejumlah dana yang disiapkan tersebut bisa berubah sesuai dengan kondisi dan situasi di lapangan.
Baca: Kontraktor RS Siloam Siap Tanggung Jawab Jalan Gubeng Ambles
"Kami menganggarkan Rp 10 miliar. Tapi berapa besaran nanti tergantung situasi perkembangan di lapangan. Kami dengan pemberi tugas juga sudah sepakat untuk mengatasi segala masalah yang ada, akibat proyek ini," kata Djoko saat mengelar konferensi pers di kantor NKE, Gedung ITS Tower, Jakarta Selatan, Jumat 21 Desember 2018.
Adapun NKE merupakan salah satu kontraktor struktur dalam pembangunan di area RS Siloam di daerah jalan Gubeng, Surabaya yang ambles tersebut. Saat peristiwa ini terjadi, PT NKE diketahui merupakan kontraktor untuk proyek pembangunan basement tiga lantai dan sarana ritel serta kesehatan dengan total 26 lantai senilai Rp165 miliar.
Kontraktor lain yang juga terlibat dalam pembangunan ini adalah PT Indonesia Pondasi Raya atau Indopora sebagai kotraktor pondasi (solder pile dan tiang pancang), PT Ketira Engineering Consultants sebagai konsultan struktur dan PT Saputra Karya sebagai konsultan sekaligus pemberi kerja.
Djoko menjelaskan saat ini perbaikan jalan atau rekondisi jalan telah mulai dilakukan pada hari ini, Jumat 21 Desember 2018. Untuk perbaikan ini perusahaan juga telah mengerahkan beberapa unit escavator, backhoe untuk melakukan pengerukan. Serta meminta bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan penerangan dan penjagaan dan pengalihan lalu lintas oleh aparat kepolisian.
Baca: Jalan Gubeng Ambles, Kontraktor PT NKE Mengaku Bertanggung Jawab
Djoko juga menuturkan sejumlah dana yang disiapkan tersebut merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaannya. Ia berharap proses perbaikan jalan gubeng yang ambles tersebut bisa selesai maksimal pada 31 Desember 2018.
"Prinsipnya kami bertanggung jawab secara moral dan biayanya, akan diselesaikan. Soal duitnya dari mana, nomor dua. Proyek ini harus selesai dan jalan harus berfungsi kembali seperti sedia kala," kata dia.