TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengirim pasukan untuk meninjau stabilitas harga pangan di sejumlah provinsi menjelang libur Natal dan tahun baru. Dia berfokus di daerah yang memiliki kenaikan kebutuhan pangan.
Baca juga: Percepat Distribusi Pangan, DKI Minta Bantuan Kemendag Koordinasi dengan Daerah
Enggar menuturkan, pasukannya merupakan para eselon I Kementerian Perdagangan. "Mereka semua turun di 18 provinsi yang dari waktu ke waktu di Natal dan tahun baru itu besar demand-nya," kata dia usai rapat terbatas persiapan Natal dan tahun baru di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.
Menurut dia, provinsi tersebut termasuk seluruh Jawa, Sumatera Utara, Bali, NTT, dan NTB. Provinsi Maluku, Sulawesi Utara, Papua, serta Papua Barat juga turut ditinjau.
Enggar mengatakan hasil peninjauan sejauh ini menunjukkan harga pangan yang stabil. Dia mengakui ada kenaikan harga telur dan beras namun masih terkendali.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memastikan kenaikan harga beras dan telur masih terkendali. "Tidak ada masalah," katanya usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat, 21 Desember 2018.
Darmin tak menampik beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Namun kenaikannya tak terlalu tinggi dan sudah ada antisipasi yang dilakukan. Dia mencontohkan harga beras yang sedikit naik. "Kami sudah minta Bulog untuk operasi pasar lebih besar," ujarnya.
Presiden Joko Widodo mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas persiapan libur Natal dan tahun baru. Dia menekankan agar pemerintah menjaga stabilitas harga pangan dan BBM.
Simak juga: Anies Beberkan Nyaris Semua Pangan DKI Bergantung Luar, Apa Saja?
Jokowi juga meminta kelancaran, kenyamanan, dan keselamatan transportasi menjadi perhatian. Dia ingin pemerintah menghadirkan rasa aman kepada masyarakat. Poin lain yang ia bahas terkait dengan keamanan. "Kondisi yang sudah kondusif seperti sekarang harus dipertahankan," ujarnya.
Simak terus berita tentang pangan hanya di Tempo.co