TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan masih akan bergerak menguat selama sepekan ke depan. Analis CSA Research Reza Priyambada mengatakan peluang kenaikan IHSG akan terjadi seiring dengan adanya sejumlah sentimen yang direspons baik.
Baik: BI Naikkan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan
"Bertahan positifnya laju IHSG seiring masih adanya sejumlah sentimen yang direspons baik dapat membuka peluang kenaikan kembali. Akan tetapi, posisi IHSG yang telah menyentuh area upper bollinger band dapat menjadi riskan untuk terjadinya aksi profit taking," kata Reza dalam keterangan persnya di Jakarta, Ahad, 16 Desember 2018.
Pada sepekan kemarin, Bursa Efek Indonesia atau BEI mencatat IHSG telah mengalami peningkatan sebanyak 0,71 persen ke level 6.169 dari sebelumnya 6.126. Selama sepekan kemarin, nilai kapitalisasi bursa juga meningkat 0,78 persen menjadi sebesar Rp 6.992,75 triliun dari Rp 6.938,39 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Adapun, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp 2,3 triliun di sepanjang pekan ini. Sedangkan rata-rata nilai transaksi harian IHSG selama sepekan mengalami perubahan yaitu sebesar 5,47 persen menjadi Rp 9,46 triliun dari Rp 10,01 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Reza melanjutkan, meski selama sepekan kemarin IHSG mampu menguat sebesar 0,71 persen, namun penguatan ini lebih rendah jika dibandingkan dengan penguatan pekan sebelumnya yang mencapai 1,61 persen. Adapun high level yang diraih IHSG pekan kemarin mencapai level 6.186 di atas sebelumnya 6.157 dan level terendah mencapai 6.069 dari sebelumnya 6.064.
Lebih jauh Reza memperkirakan pergerakan IHSG pada pekan depan diperkirakan akan berada pada level support 6.118 hingga 6.148. Sedangkan level resisten diperkirakan mencapai 6.194 hingga 6.257 pada pekan depan.
Menurut Reza, penguatan itu didasarkan atas indikator teknikal seperti Shooting star menyentuh area upper Bollinger band. MACD cenderung meningkat. RSI, Stochastic, and William’s %R kembali mendekati area overbought.
"Namun, jika sentimen yang ada tidak cukup baik mendukung kenaikan lanjutan maka IHSG pun dapat berbalik melemah. Diharapkan sentimen dari dalam negeri masih dapat positif untuk menjaga tren kenaikan IHSG," kata Reza.
Baca: Sentimen Capres dan Cawapres 2019 buat IHSG Berakhir Melemah
Karena itu, Reza berharap investor tetap mewaspadai terhadap adanya kemungkinan adanya aksi ambil untung yang akan berlanjut pada pekan depan. Selain itu, perlu juga mewaspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju IHSG kembali melemah.