TEMPO.CO, Purwokerto - Calon wakil presiden Sandiaga Uno kemarin mengunjungi pabrik pakaian milik Budhiharto, yakni CV Fajar Jaya, Jalan KS Tubun Nomor 40, Purwokerto, Jawa Tengah. Hal itu masuk dalam rangkaian kunjungannya untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kabupaten Banyumas.
Baca: Janji Sandiaga Bila Terpilih: Cicil Utang Pemerintah Hingga Lunas
Dalam kesempatan itu, Sandiaga berkeliling pabrik untuk melihat secara langsung proses pemotongan bahan, menjahit, hingga menjadi pakaian. Pabrik yang berdiri sejak tahun 1958 itu semula merupakan sebuah kegiatan usaha konveksi yang dalam perkembangannya sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi pemerintahan untuk pembuatan seragam dinas dan saat ini mempekerjakan 300 karyawan.
Setelah berkeliling pabrik, Sandiaga menyapa seluruh pekerja yang sedang bekerja. "Mohon maaf mengganggu kerjanya. Semoga semuanya dalam kondisi baik," katanya, di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu, 15 Desember 2018.
Selanjutnya, Sandiaga yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden tahun depan itu pun bertanya apakah di antara pekerja ada yang memiliki utang untuk memenuhi kebutuhan. "Ada yang punya utang nggak di sini? Ayo yang punya utang 'ngacung'," katanya.
Ketika mengetahui ada banyak tangan para pekerja yang terangkat, Sandiaga langsung memotivasi mereka bahwa utang-utang itu akan terbayar dan pabrik bertambah maju. "Wah ini banyak yang punya utang ya. Insya Allah, di tahun 2019 utangnya semua terbayar," katanya.
Perbaikan finansial itu, menurut Sandiaga, bisa terjadi bila kondisi pabrik makin maju. "Pabriknya tambah maju, karyawannya tambah banyak, dan semoga bisa ekspor juga," kata Sandiaga yang kemudian disambut dengan ucapan "Aamiin" dari seluruh pekerja pabrik.
Baca: Sandiaga Akui Jual Saham karena Tak Ada Perusahaan Menyumbang
Lebih jauh Sandiaga berjanji bila terpilih dalam pemilu 2019 akan mendorong industri yang berorientasi ekspor. "Insya Allah jika kami dipilih menjadi pelayan masyarakat Indonesia, kami akan fokus kepada industri yang berorientasi ekspor untuk meminimalkan impor. Bangsa ini bisa kok berdiri dengan kaki sendiri," katanya.
ANTARA