TEMPO.CO, BANDUNG - Presiden Bukalapak Fajrin Rasyid mengklaim, transaksi online di situ Bukalapak selama Harbolnas naik signifikan. “Terus terang kita nak signifikan selama Harbolnas. Angka persisnay belum dapat kita report. Paling tidak kita akan publikasikan sekitar minggu depan,” kata dia selepas meresmikan dibukanya kantor Pusat Riset Dan Pengembangan Bukalapak di Bandung, Jumat, 14 Desember 2018.
Baca juga: Harbolnas 2018, Bukalapak dan Blibli Jual Mini Cooper Rp 12 Ribu
Fajrin mengatakan, Bukalapak sendiri menargetkan nilai transaksi dalam sehari pada Harbolnas tahun ini bisa menembus Rp 1,6 triliun. “Targetnya dibanding tahun lalu naik 4 kali lipat. Targetnya Rp 1,6 triliun. Tahun lalu sekitar Rp 400 miliaran dan tercapai, nilai transaksi selama Harbolnas (tahun lalu),” kata dia.
Menurut Fajrin, Bukalapak sengaja mematok target tersebut dengan sejumlah pertimbangan. “Karena penetrasi yang pasti. Kedua kita banyak menyediakan fitur-fitur tambahan yang sebelumnya belum ada. Sekarang ada Buka Mall, Buka Motor, Buka Emas, Buka Reksa, dan lain sebagainya. Sehingga lebih banyak layanan yang bisa kita tawarkan pada pelanggan. Ditambah, semakin banyak orang yang berbelanja online,” kata dia.
Fajrin mengatakan, even Harbolnas diperkirakan akan mendongkrak jumlah warga Indonesia yang berbelanja online. Sebulan lalu, sebelum digelar Harbolnas, tercatat 18 persen jumlah penduduk Indonesia yang sudah pernah berbelanja online. “Kita belum dapat record lengkapnya karena baru selesai kemarin. Mudah-mudahan makin meningkat. Feeling saya, by akhir tahun bisa ke angka 20 persenan,” kata dia.
Fajrin mengatakan, sebelum Harbolnas, nilai rata-rata transaki di situs Bukalapak menembus Rp 4 triliun. “Angka terakhir masih di cek. Itu total transaksi online dan offline. Offline pun kontribusinya sudah besar. Mungkin sekitar seperempatnhya,” kata dia.
Layanan transaksi offline misalnya difasilitasi lewat program mitra Bukalapak diantaranya via Warung Bukalapak. Lewat program Warung Bukalapak tersebut, warung tradisional bisa menjadi mitra yang melayani transaksi online di situs Bukalapak.
“Ada 82 persen orang Indonesia di luar sana yang belum pernah belanja online. Kami menjembatani dengan menyediakan teknologi supaya bisa berbelanjan online di warung. Jadi dia datang ke warung yang menjadi mitra Bukalapak, dan membayar cash di sana, nanti warung yang akan melakukan transaksinya,” kata Fajrin.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang hadir dalam peresmian itu sempat ditanya belanjaannya selama Harbolnas. “Prosedurnya, saya nyuruh ajudan. Saya tidak tahu beli dimana, tapi saya pastikan ada yang online,” kata dia, Jumat, 14 Desember 2018.
Ridwan Kamil mencontohkan, dirinya sudah punya 12 baju batik yang dibelinya via online. Harganya berkisar Rp 150 ribu. “Saya pakai 5 kali (setiap batik), terus dihibahkan ke mereka yang mau,” kata dia.
Dia mengaku, sejak menjabat gubernur Jawa Barat, dia wajib berbaju resmi, diantaranya yang rutin kemeja batik. Karena sering gonta-ganti, dia memilih membeli online. “Kalau yang rutin, saya belinya online,” kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengaku, sejumlah barang lainnya juga diperoleh dengan berbelanja online. “Saya lupa tapi ada helm motor. Macem-macemlah. Saya tidak melakukannya sendiri, kebanyakan saya capture yang saya suka, ajudan yang beli,” kata dia.
Simak terus berita tentang Bukalapak hanya di Tempo.co