TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi dengan kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk atau Bank BJB. Kinerja BJB meningkat atau positif selama tahun ini.
BACA: Ridwan Kamil Copot Dirut Bank BJB
"Kinerja positif Bank BJB terlihat pada pertumbuhan kreditnya yang sangat pesat, kredit macet sangat sedikit, aset meningkat dan lain-lain. Sehingga kami mengapresiasi kinerja direksi dan dewan komisaris," ujar Ridwan Kamil usai menghadiri RUPS Luar Biasa Bank BJB, di Kota Bandung, Selasa, 11 Desember 2018.
Ridwan Kamil mengatakan saham Bank BJB juga bagus di kisaran Rp 1.900-an hingga kemarin. Hal ini menandakan kepercayaan pasar terhadap Bank BJB yang tercermin pada sentimen positif dari publik. "Sehingga saya mengapresiasi setinggi-tingginya sebagai pemilik saham," katanya.
Pihaknya juga mengapresiasi consumer bankingnya yang juara namun ia mendapati ada area yang merupakan kebutuhan khususnya para pemegang saham para kepala daerah. "Bagaimana membangun pasar, membangun jalan yang juga bisa dibiayai BJB dangan skema-skema yang saya kira baik itu salah satu pemikiran yang hrus dipikirkan," kata Ridwan Kamil.
Hingga periode Triwulan III Tahun 2018, Bank BJB berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun atau tumbuh sebesar 25,4 persen year on year. Total Aset Bank BJB tercatat sebesar Rp114,1 triliun sedangkan soal Net Interest Income Bank BJB tumbuh 4,1 persen year on year.
Fee based income Bank BJB berhasil tumbuh secara signifikan sebesar 23,2 persen year on year. Selain itu, Bank BJB juga berhasil menyalurkan kredit dengan total kredit sebesar Rp74,6 triliun. Bank BJB berhasil menjaga kualitas kredit dengan non performing loan pada level 1,58 persen.
Dalam rapat pemegang saham kemarin, Ridwan Kamil juga mengumumkan pemberhentian Ahmad Irfan sebagai Direktur Utama Bank BJB. “Bank BJB yang sudah bagus ini kami berikan tantangan baru untuk menjadi bank pembangunan dan memaksimalkan kredit mikro. Oleh karena itu kami membutuhkan sosok baru yang bisa menjawab tantangan ini. Oleh karenanya keputusannya adalah Dirut diberhentikan, tapi boleh mengikuti lagi Fit and Proper Test di tantangan baru ini,” kata Ridwan Kamil.
Baca: Dukung Gerakan Non Tunai, BJB Luncurkan Bandung Smart Card
Dia menepis ada alasan lain di balik pemberhentian Ahmad Irfan sebagai Dirut BJB. “Ada tantangan baru. Kami butuh orientasi baru. Makanya kami persilakan direksi eksisting untuk ikutan lagi. Jadi bukan (karena) hal-hal lain,” kata dia.
ANTARA | AHMAD FIKRI