TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan sejumlah prestasi di kementeriannya di depan para pejabat negara dan pelaku usaha yang hadir dalam acara acara IICD Governance Conference and Award. Sri menyampaikan bahwa capaian yang diraih kementeriannya tersebut adalah bentuk sumbangan konsisten pada institusi yang bersih dan akuntabel.
Simak: Prabowo Bakal Bangun Infrastruktur Tanpa Utang, Sri Mulyani: Kami Hargai
"Minggu-minggu ini, kami Kementerian Keuangan panen banyak sekali penghargaan," kata Sri dalam pidatonya pada acara yang diselenggarakan di Le Meridien, Jakarta Pusat, Senin malan, 10
Desember 2018. "Dari mulai penghargaan tadi pagi sebagai kementerian yang paling tinggi wilayah bebas korupsinya, dan bersih melayani," ujarnya dan disambut tepuk tangan peserta acara.
Beberapa jam sebelumnya di di The Sultan Hotel, Jakarta Pusat, Sri menerima penghargaan langsung dari Wakil Presiden Jusuf Kalla. Sebab, sebanyak 62 unit kerja di bawah Kemenkeu meraih
penghargaan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) dan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) versi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau Kemenpan RB.
Lalu, kata Sri, Kemenkeu jugam meraih penghargaan internasional di bidang komunikasi publik. Penghargaan yang dimaksud Sri adalah Golden World Award 2018 yang diberikan oleh International Public Relations Association (IPRA). Tapi penghargaan itu bukan dalam minggu ini, tapi pada 19 Oktober lalu. Sri pede dan mengatakan, "Tepuk tangannya nanti saja karena banyak sekali penghargaan yang ingin saya sampaikan."
Lalu, Sri juga memamerkan penghargaan dari Ombudsman Indonesia. Kemenkeu menempati ranking teratas dalam urusan tata kelola institusi. Bagi Sri, semua capaian ini tak lepas dari reformasi yang terus-menerus dilakukan kementeriannya dalam beberapa tahun terakhir. Tidak hanya di masa kepemimpinan Sri Mulyani.
Bagaimana caranya? Sri menjelaskan bahwa Kemenkeu memulai semuanya dengan meletakkan fondasi seperti membangun skala, penilaian, hingga deskripsi pekerjaan yang lebih reasonable.
Kemenkeu juga menerapkan balanced scorecard, sebuah metode penilaian kinerja yang biasanya lazim digunakan di perusahaan.
Penerapan balanced scorecard di Kemenkeu, kata Sri, sudah berjalan selama 10 tahun. Padahal dahulunya, Sri Mulyani menyebut ada pihak yang tidak percaya bahwa institusi publik di Indonesia bisa menerapkan metode tersebut. "We are the first among public institution di Republik Indonesia," kata Sri Mulyani. "Kalau itu boleh tepuk tangan," ujarnya dengan wajah sumringah.