TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta PT Pertamina untuk mencari teknologi fast charging atau pengisian baterai mobil listrik di bawah 10 menit. "Saya rasa sudah ada itu teknologinya, tinggal dicari saja dan disesuaikan, biar tidak kelamaan kalau mengisi mobil listrik, " kata Jonan di Jakarta, Senin, 10 Desember 2018.
Baca: BPPT Resmikan SPLU, Isi Baterai Mobil Listrik Hanya 30 Menit
Hari ini, Jonan meresmikan stasiun pengisian listrik umum atau SPLU berkonsep green energy station pertama di Indonesia. SPLU tersebut bertempat di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU) 31.129.02 Kuningan, Jakarta Selatan.
Jonan menyatakan teknologi pengisian listrik di SPLU Pertamina sudah baik. Hanya saja waktu sekitar 20 menit untuk pengisian penuh masih dirasa lama.
Jonan juga menjelaskan, beralihnya dunia otomotif global dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV) diprediksi akan mengakibatkan pengisian baterai kendaran jenis PHEV dan EV menjadi substitusi bagi pengisian fuel (bahan bakar minyak/BBM) kendaraan yang saat ini merupakan bisnis Pertamina.
Pada masa mendatang, Jonan mengungkapkan, mobil listrik akan bersaing dengan kendaraan combustion engine. "Mobil listrik akan menjadi masa depan dunia, energi yang lebih ramah lingkungan," ujar Jonan.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina siap menghadapi disruption business dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak kearah kendaran listrik. Pertamina akan menghadirkan fasilitas pengisian listrik untuk kendaraan.
ANTARA I MUHAMMAD KURNIANTO