TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah membangun rumah susun atau rusun yang menempel di tiga stasiun kereta rel listrik atau KRL di Tangerang, Jawa Barat. Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Rini Soemarno mengatakan pembangunan rusun dengan konsep Transit Oriented Development atau TOD ini bakal menelan dana hingga Rp 6 triliun.
BACA: Menteri Rini Sebut Tak Ada Perusahaan Sukses Tanpa Utang
"Pembangunan bersama dengan tiga BUMN total investasi di tiga stasiun sekitar Rp 6 triliun," kata Rini usai mengikuti peletakan batu pertama pembangunan hunian di Stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan, Senin, 10 Desember 2018.
Hari ini, pemerintah melalui tiga perusahaan pelat merah yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas) mengelar acara peletakan batu pertama pembangunan rusun di stasiun Rawa Buntu, Tangerang Selatan. Dalam acara ini diumumkan bahwa ketiga perusahaan tersebut bakal membangun rumah susun di tiga stasiun yang berbeda.
Adapun pembangunan hunian rusun di Rawa Buntu dibangun oleh Perum Perumnas, Jurangmangu oleh Hutama Karya dan Cisauk akan dibangun oleh Adhi Karya. Namun, saat ini pembangunan yang telah bisa dimulai hanya hunian yang ada di Stasiun Rawa Buntu. Sedangkan di Jurangmangu dan Cisauk masih menunggu turunnya izin pembangunan.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyampaikan pidato pembuka saat pembukaan Indonesia Investment Forum 2018 di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa 9 Okotber 2018. ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa
Rini mengatakan pembangunan rumah susun yang menempel stasiun tersebut merupakan cara pemerintah untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik. Dengan strategi ini, diharapkan bisa membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi baik mobil atau motor yang digunakan sekaligus mengurangi polusi.
"Tapi paling utama masyarakat dapat hunian nyaman, memadai, dan terjangkau harganya," kata Rini.
Direktur Utama PT Hutama Karya, Bintang Perbowo mengatakan untuk membangun hunian atau rusun dengan konsep TOD di Jurangmangu perseroan menginvestasikan dana sekitar Rp 2,1 triliun. Nantinya, perseoran akan membangun enam tower dengan total unit mencapai 4.510 unit di lahas seluas 4,6 hektare ini.
BACA: Menteri Rini Soemarno Ajak Masyarakat Gunakan Pertamax
Total unit tersebut nantinya akan dibangun dengan dua tipe yakni rumah susun sederhana milik atau Rusunami dan apartemen sederhana milik atau Anami. Khusus untuk Rusunami, penjualan akan diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR.
"Sekitar 30 persen atau sekitar 450 unit, hunian rusun akan difokuskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah di Jakarta dan sekitarnya supaya memiliki hunian yang layak," kata Bintang.
Khusus hunian untuk MBR, rusun akan dijual dengan harga mulai Rp 8 juta per meter persegi. Sedangkan luas hunian yang ditawarkan dimulai dengan hunian seluas 32 meter persegi. Bintang menjelaskan pelaksanaan pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan dengan optimalisasi stasiun.
Pada tahap ini, perusahaan akan membangun tiga tower khusus Anami dengan kapasitas sekitar 1.500 unit. Sedangkan tahap kedua sekitar 2.300 unit akan dilaksanakan setelah seluruh pembangunan tahap pertama selesai dilakukan.
Baca berita tentang Rini Soemarno lainnya di Tempo.co.