TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah sedang menyiapkan rumah murah untuk generasi muda atau disebut pula generasi milenial. Nantinya pemerintah membebaskan batasan gaji untuk pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Baca juga: BTN: Startup Menjadi Tantangan Sekaligus Peluang bagi Perbankan
"Akan ada skema baru kepemilikan rumah untuk generasi milenial, saya sudah bicara dengan Menteri Keuangan dan OJK," kata Basuki di Hotel Indonesia Kempinski, Senin, 10 Desember 2018.
Jika tidak dibuatkan skema khusus oleh pemerintah, Basuki berujar, generasi muda semakin kesulitan untuk mendapatkan hunian yang layak di kota. Selain untuk generasi muda, pemerintah juga menyiapkan KPR dengan agunan murah untuk PNS, TNI, dan Polri.
Selain pembebasan syarat batasan gaji, Basuki menuturkan, bunga yang akan dibebankan untuk cicilan rumah murah tersebut, tidak lebih dari 5 persen dengan uang muka 1 persen dari total harga rumah. "Saya sedang merumuskan itu," ucap Basuki.
Peran pemerintah, selain membuat regulasi, akan mensubsidi pembangunan rumah murah untuk generasi milenial. Basuki menuturkan, kredit rumah tersebut dapat diajukan di bank manapun termasuk bank swasta.
Rencananya skema KPR untuk generasi milenial, akan diluncurkan pada tahun depan. Basuki mengatakan, penyediaan rumah dengan kredit ringan merupakan mandat dari Presiden Joko Widodo.
Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan pertumbuhan KPR berdasarkan perhitungan rata-rata per tahun sejak tahun 2014-2018 berada di angka 22,6 persen. "Pertumbuhan tersebut lebih pesat dibandingkan tahun 2014 karena dimotori oleh Program Satu Juta Rumah bergulir diikuti oleh sejumlah kebijakan diantaranya relaksasi Loan To Value dari Bank Indonesia," kata dia.
Bank BTN, ujar Maryono, optimistis strategi tersebut dapat mencukupi permintaan rumah murah generasi milenial, masyarakat berpenghasilan rendah dan lain-lain. Untuk itu Bank BTN terus berinovasi mengembangkan produk KPR yang disesuaikan dengan perkembangan ekonomi serta kemampuan masyarakat Indonesia.