TEMPO.CO, Makassar - Pemerintah memastikan pembangunan jembatan sebagai bagian dari proyek Trans Papua bakal mulai dilanjutkan lagi pada pekan ini. Hal tersebut menyusul tewasnya puluhan pekerja proyek dari PT Istaka Karya (Persero) yang menggarap jembatan Papua meninggal dunia akibat aksi brutal yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada 1 Desember 2018 lalu.
Baca: Tak Terdaftar BPJS, Bagaimana Santunan Pekerja Istaka Karya di Papua?
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha (RPU) Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro menjelaskan, sesuai arahan Kementerian PUPR dan Presiden bahwa proyek tersebut akan dilanjutkan dengan jaminan peningkatan keamanan. "Kita sudah membuat kesepakatan dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk mengawal keamanan di kawasan tersebut," kata Aloysius saat menanti kedatangan jenazah korban penembakan KKB Papua di Lanud Hasanuddin, Jumat, 7 Desember 2018.
Istaka Karya juga menjamin proyek pembangunan jembatan di Papua bisa selesai sesuai target pemerintah. Meski pengerjaan dihentikan pasca serangan KKB terhadap pekerja Istaka Karya, namun dipastikan proyek tersebut akan segera berlanjut.
Pada proyek pembangunan jalan trans dan jembatan yang menghubungkan Wamena-Mamugu itu, PT Istaka Karya dipercaya untuk menggarapnya. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada Desember 2019 mendatang.
Lebih jauh Aloysius menerangkan, infrastruktur jalan sepanjang 4.600 kilometer itu akan kembali dilanjutkan pekan depan. Di mana pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melibatkan tenaga Zipur.
Saat ini, kata Aloysius, sedang dialokasikan berapa jumlah tenaga Zipur yang akan kami libatkan dalam proyek pembangunan jalan ini. "Jadi pendampingan dari TNI-Polri dilakukan dalam dua hal," ucapnya.
Pertama, lanjut Aloysius, yaitu terlibat sebagai tukang dari pasukan TNI yang memiliki keahlian di bidang itu. Kedua, penambahan pos-pos pengamanan di sejumlah titik.
Komisaris Istaka Karya, Iswanto Sunaryo menyampaikan ucapan bela sungkawanya terhadap kejadian itu. Permintaan maaf disampaikan langsung Iswanto kepada keluarga korban. Iswanto juga turut menyambut 14 jenazah yang dari Papua di Lanud Hasanuddin.
"Kepada keluarga, kami mengucapkan duka yang sangat mendalam. Dari pihak BUMN sendiri juga sudah berkomitmen memberikan hak-hak untuk korban ataupun ahli waris sesuai aturan yang berlaku," ucap Iswanto.
Baca: Istaka Karya: Kami Komitmen Bayarkan Hak Korban Penembakan Papua
Santunan kepada keluarga korban akan segera diberikan. Jika korban memiliki anak, maka anak tersebut akan ditanggung biaya sekolahnya hingga di bangku SMA.
BISNIS