Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, untuk industri ritel, kenaikan gaji bergantung pada kemampuan masing-masing perusahaan ritelnya.
“Kami berharap prospek tahun depan memang lebih baik dari tahun ini. Naik atau tidaknya alokasi anggaran gaji tergantung tiap perusahaan, laba-ruginya. Namun, saya kira pasti naik, besarannya saja yang beda-beda,” tuturnya.
Selain itu, sambungnya, tinggi atau tidaknya kenaikan gaji seorang karyawan didasarkan pada kinerja dan keahlian yang dimiliki masing-masing karyawan.
“Kalau dia memiliki keahlian yang tidak dimiliki banyak pekerja lain tentu gajinya lebih tinggi,” ucap Roy.
Di sisi lain, pengamat ketenagakerjaan Payaman Simanjuntak tak memungkiri besaran gaji menjadi faktor penentu lama atau tidaknya seseorang bekerja.
“Biaya untuk hidup ini banyak. Jadi gaji menjadi penentu. Seperti contohnya, saat sektor tambang jatuh karena harga komoditas, pekerja di tambang mencari kerja di sektor lain," kata dia. "Ini sektor tambang tengah naik, banyak yang mencari kerja di sektor tambang karena gaji pasti tinggi."