TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Istaka Karya Yudi Kristanto menyebutkan bahwa pihaknya telah berhasil mengidentifikasi para korban pekerja yang tewas ketika membangun proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.
Baca: Panglima TNI: Pekerja Istaka Karya Pahlawan Pembangunan Papua
"Beberapa hari, kami kerja luar biasa. Kami banyak memberikan pertanggungjawaban kepada pihak aparat, membantu proses evakuasi dan identifikasi korban, hingga mengirimkan jenazah ke daerah asal," ungkap Yudi Kristanto saat dihubungi Antara, Jumat7 Desember 2018.
Yudi mengatakan, terdapat 16 korban "pahlawan pembangunan" terindentifikasi adalah para pekerja dari PT Istaka karya. Delapan jenazah korban asal Toraja (Sulawesi Selatan), 2 jenazah korban asal Gowa (Sulawesi Selatan), 4 jenazah dari Palu (Sulawesi Tengah), 1 jenazah dari Nusa Tenggara Timur, dan 1 jenazah pekerja dari Tebing Tinggi (Medan).
"Dua jam yang lalu, kami sudah memulangkan sejumlah jenazah ke daerah asal menggunakan pesawat hercules milik TNI," katanya menandaskan.
Menurut dia, aparat keamanan masih menyisir tiga korban lagi di lokasi sekitar jembatan Jalan Trans Papua.
"Dari operasi militer di Jembatan Habema-Mugi, belum ditemukan tiga korban yang hilang. Sampai saat ini masih dalam pencarian," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
ANTARA