TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Istaka Karya Yudi Kristanto mengatakan insiden penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua tidak menghentikan proyek jembatan di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua.
Baca: Keluarga Korban di Papua Tolak Santunan Istaka Karya Rp 24 Juta
"Kami ini terikat kontrak dan berkewajiban terhadap penyelesaian pekerjaan. Jadi, pekerjaan tidak boleh terhenti karena ini adalah bagian dari program pemerintah, yakni pembangunan Trans Papua di segmen lima," ujar Yudi saat dihubungi Antara, Jumat 7 Desember 2018.
Istaka Karya, kata dia, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tetap mendukung program pembangunan Trans Papua. Dia menuturkan proyek pembangunan Jembatan Nduga akan dikerjakan kembali. "Kami akan melanjutkan pekerjaan proyek jembatan Nduga ini pada minggu depan. Kami juga meminta bantuan dari pihak TNI-Polri untuk mengawal selama proses pembangunan," ungkapnya.
Yudi mengaku tidak tahu batas waktu pengawalan pekerjaan oleh pihak TNI-Polri terhadap proyek Istaka Karya. Dia mengatakan TNI-Polri akan terus melakukan pengawalan hingga kondisi benar-benar aman bagi pekerja di lapangan.
Sebelumnya Presiden Jokowi menegaskan pembangunan infrastruktur di Papua akan tetap dilanjutkan dan tidak akan dihentikan. "Saya sampaikan bahwa pembangunan Trans Papua tetap terus dijalankan, diteruskan. Tidak akan berhenti," tegas Presiden Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 5 Desember 2018.
Jokowi telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk melanjutkan pembangunan Trans Papua sepanjang 4.600 Kilometer. Menurut dia, jalan Trans Papua dari Wamena menuju Mumugu akan dibangun 35 jembatan tetap harus diselesaikan. "Jadi tetap harus diselesaikan. Artinya, PU jalan terus untuk membangun tanah Papua atau mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Jokowi.
Simak terus berita tentang Istaka Karya hanya di Tempo.co
ANTARA