TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan peritel Jepang, Lumine, berkomitmen untuk berkolaborasi dengan perajin Indonesia.
Baca juga: Lumine Buka Gerai, Mendag Ungkap 2 Hal yang Menarik untuk RI
"Mereka berupaya dan sudah dibicarakan sejak awal akan berkolaborasi dengan perajin Indonesia. Kita akan menjadi bagian dari global supply chain yang nyata dengan Lumine," kata Enggartiasto di Plaza Indonesia, Jumat, 7 Desember 2018.
Menurut Enggartiasto, Lumine akan menghitung dan memperhatikan kemampuan perajin Indonesia untuk bekerja sama dengan mereka. Dia mengatakan hal itu perlu waktu, karena Lumine mempertahankan kualitas produk mereka.
"Jadi secara bertahap, baik pembuatan maupun hasil karya dari UMKM ini akan dikerjasamakan dan dijual di mereka ke seluruh dunia termasuk ke Jepang," kata Menteri Perdagangan.
Gerai yang menawarkan budaya Tokyo modern melalui mode dan kuliner itu, kata Enggartiasto, siap memberikan pelatihan kepada UMKM. "Mereka tidak keberatan untuk para pramuniaga yang ada untuk juga dilatih bagaimana mereka bersikap dan sebagainya," ujar dia.
Untuk, kata Enggartiasto, Lumine saat ini sedang menyiapkan pelatihan dan kurasi bersama agar produk buatan perajin lokal bisa sesuai standar. "Sama-sama kita lihat, kita tidak boleh memaksakan sesuatu, tapi kualitasnya tidak sesuai," kata Enggartiasto.
President & CEO Time International yang memegang lisensi Lumine, Irwan Mussry, mengatakan pelatihan itu dilakukan dengan mengirim perajin dari Jakarta ke Jepang dan juga memberi tahu perajin di Jepang mengenai potensi yang dimiliki Indonesia. "Jadi ini sudah dimulai, bukan masalah kapan, tapi secara natural, karena pasar domestik begitu besar, itu akan naturally terjadi," kata Irwan.
Menurut Irwan, begitu ritel asal Jepang itu memproduksi produk sendiri di Indonesia, Lumine akan langsung mengekspor. "Jadi ini tujuan jangka pendek sebenarnya, bukan jangka panjang," ujar Irwan.
Irwan mengatakan pelatihan kepada perajin sudah mulai dilaksanakan dari tahun kemarin. "Ini kan bukan semata-mata dua tahun yang lalu disiapkan, ini perjalanannya sudah lebih dari satu tahun," kata Irwan.
Saat ini, kata Irwan, di gerai seluas 2.000 meter persegi itu, terdapat lebih dari 17 ribu sampai 18 ribu sampai produk yang dijual. "Orang Inggris bilang kan the sky is the limit. Kami yakin dengan kekayaan dan keahlian teman-teman dari bangsa kita ini tentu akan bisa menembus market internasional," ujar Irwan.
Baca berita lain soal Menteri Perdagangan lainnya di Tempo.co