TEMPO.CO, Jakarta -DHL Express, penyedia layanan ekspres internasional telah menginvestasikan sebesar Rp 600 miliar selama enam tahun terakhir di Indonesia. Perusahaan jasa pengiriman ini juga membuat “gateway” ketujuh di Semarang dengan bangunan 3.084 meter persegi di atas lahan 5.950 meter persegi.
BACA: Mandiri Capital Berikan Modal Rp 350 Miliar untuk 10 Startup
Pengiriman barang ke mana saja bisa dilakukan dengan cepat. Apalagi setiap hari ada satu pesawat kargo dari Semarang yang langsung mengangkut barang ke luar negeri.
“Fasilitas baru dengan investasi awal sebesar Rp 49 miliar atau 3,4 juta euro ini akan melayani peningkatan kebutuhan pengiriman di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang meningkat pesat dengan kapasitas yang mampu memproses satu juta pengiriman per tahun,” kata Ahmad Muhammad, Senior Technical Advisor untuk DHL Express Indonesia, Kamis sore, 6 Desember 2018.
Gateway atau pintu gerbang pengiriman barang ini mulai dibangun Kamis, 6 Desember 2018 ditandai dengan peletakan batu pertama oleh jajaran DHL, jajaran swasta mitra DHL pemerintah dan kepolisian. Berlokasi di Jalan Pamularsih, Semarang Barat, fasilitas ini akan menghubungkan bisnis di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ke pasar internasional.
BACA: Tilik 3 Alasan Mengapa Emas Cocok untuk Investasi di Tahun Depan
Fasilitas ini akan berfungsi sebagai gateway dan bonded zone atau /TPS (Tempat Penimbunan Sementara) serta regulated agent dengan keahlian screening untuk ekspor.
Ahmad Mohamad mengatakan, sebagai bagian dari jaringan internasional di lebih dari 220 negara dan teritori, fasilitas DHL Express terbaru di Semarang menyediakan akses langsung ke pelanggan di seluruh dunia bagi para pebisnis di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Investasi terbaru ini membawa total investasi DHL di Indonesia selama enam tahun terakhir menjadi lebih dari Rp 600 miliar atau sekitar 44 juta Euro. Selain itu, investasi ini menciptakan lebih banyak peluang kerja.
“Kami juga melihat Semarang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah di mana pertumbuhan ekonominya melampaui rata-rata nasional,” kata dia.
Semarang, kata dia telah mengalami perkembangan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir. Tumbuh sebagai sentra bagi kota-kota lain di Jawa Tengah, seperti Yogyakarta, Solo dan Boyolali.
Fasilitas ini, ia menambahkan, memungkinkan penyediaan layanan logistik ekspres internasional terbaik di kelasnya bagi para pebisnis di kota-kota itu.
Tambahan fasilitas ini, dikelola oleh 30 spesialis internasional bersertifikat, fasilitas dilengkapi dengan peralatan canggih, seperti unit dual view X-ray yang memberikan citra yang lebih jelas untuk proses pemindaian, Explosive Vapor and Trace Detector, dan motorized conveyor system untuk meningkatkan efisiensi dalam pemrosesan barang kiriman.
“Rancangan fasilitas mempertimbangkan pedoman sertifikasi keamanan Transported Asset Protection Association atau TAPA yang menggunakan penerapan standar keamanan tertinggi untuk mengangkut pengiriman melalui sistem rantai pasok,” kata dia.
Fasilitas yang dilengkapi lebih dari 100 kamera keamanan digital dengan timestamp, alarm kebakaran dan penyusup. Juga memberlakukan akses terbatas ke area tertentu.
Ia menambahkan, Gateway di Semarang ini adalah satu di antara beberapa investasi yang telah dilakukan oleh DHL Express Indonesia tahun ini. Termasuk juga service center di Pulogadung dan Jakarta Distribution Center yang berlokasi di Soewarna Business Park, Cengkareng.
Juli Tri Kisworini, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan & Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea & Cukai Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mewanti-wanti perusahaan ini harus mengikuti aturan yang berlaku. “Harus tetap patuh dalam proses bisnis, patuh hukum,” kata dia.
Kecepatan pengiriman barang ini juga akan mengurangi waktu proses dwelling time yang sering dikeluhkan oleh pengusaha.
Baca berita tentang investasi lainnya di Tempo.co.
Adanya percepatan arus pengiriman barang apalagi sudah dilakukan secara online akan sangat membantu pengurangan waktu tunggu pengiriman barang.
MUH SYAIFULLAH
