TEMPO.CO, Jakarta - Survei Konsumen Bank Indonesia pada bulan November 2018 mengindikasikan optimisme konsumen menguat dari bulan sebelumnya. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal mengatakan, hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2018 sebesar 122,7, meningkat dari 119,2 pada bulan sebelumnya.
Simak: Bank Indonesia Klaim Rp 25 Triliun Dana Asing Kembali Masuk RI
"Peningkatan keyakinan konsumen ditopang perbaikan persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan," kata Agusman dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 Desember 2018.
Menurut Agusman, persepsi konsumen yang membaik tersebut dipengaruhi oleh persepsi terhadap perbaikan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan yang diterima. Konsumen memperkirakan perbaikan ketersediaan lapangan kerja dan penghasilan tersebut akan terus berlanjut.
"Sehingga mendukung penguatan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan," ujar Agusman.
Lebih lanjut Agusman mengatakan hasil survei juga menunjukkan tekanan kenaikan harga pada tiga bulan mendatang atau hingga Februari 2019 diperkirakan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Persepsi terhadap perkembangan harga ke depan ini ditunjang oleh keyakinan terhadap meningkatnya ketersediaan barang dan jasa, serta kelancaran distribusi barang.
Hal ini, kata Agusman, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga tiga bulan yang akan datang sebesar 174,1, lebih rendah dari 176,4 pada survei bulan sebelumnya.
"Konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga kembali meningkat pada 6 bulan mendatang (Mei 2019) sebagaimana terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan mendatang yang meningkat dari 170,4 pada survei bulan lalu menjadi 175,1," kata Agusman.
Perkiraan Bank Indonesia ini, kata Agusman dipengaruhi oleh persepsi terhadap peningkatan permintaan barang dan jasa pada periode bulan Ramadhan.