TEMPO.CO, Jakarta - Kurs dolar terhadap rupiah pada perdagangan hari ini menjadi 14.520. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 117 poin dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca juga: Kurs Rupiah di Jisdor Menguat Jadi Rp 14.552 per Dolar AS
Pelemahan nilai tukar rupiah ini melanjutkan depresiasi hari ketiga berturut-turut, di tengah pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS.
Pada Rabu, 5 Desember 2018, nilai tukar rupiah di pasar spot berakhir melemah 111 poin atau 0,78 persen di level Rp14.403 per dolar AS, setelah ditutup terdepresiasi 48 poin atau 0,34 persen di level Rp14.292 per dolar AS pada perdagangan Selasa, 4 Desember 2018.
Kendati hampir seluruh mata uang di Asia terpantau melemah petang ini, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS relatif paling dalam di antara mata uang lainnya.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, mengatakan bahwa pergerakan mata uang rupiah kembali melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS. Melemahnya rupiah antara lain terpengaruh sentimen negatif akibat perang dagang antara Cina dan Amerka Serikat. "Sejumlah mata uang di kawasan Asia juga mengalami tekanan terhadap dolar AS," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, relatif terbatasnya sentimen positif dari dalam negeri menambah tekanan mata uang rupiah. Akibatnya rupiah melanjutkan pelemahannya.
Hal senada dikatakan Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih. Menurut dia, nilai tukar rupiah melemah pada hari ini, 6 Desember 2018 seiring mata uang kuat Asia seperti dolar Hong Kong dan dolar Singapura yang mengalami tekanan terhadap dolar AS.
Ia menambahkan kemungkinan menguatnya kurs dolar juga terkait dengan faktor musiman yaitu meningkatnya permintaan dolar AS untuk kebutuhan akhir tahun seperti pembayaran utang pemerintah dan korporasi repatriasi, dan liburan. "Rupiah diperkirakan bergerak di kisaran antara Rp14.400-Rp.14.500 per dolar AS dengan tetap dalam penjagaan Bank Indonesia," katanya.
BISNIS I ANTARA