TEMPO.CO, Jakarta -Manajemen PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII Maluku - Papua untuk sementara menghentikan pengiriman BBM ke Kabupaten Nduga karena kondisi keamanan wilayah itu sedang tidak kondusif.
BACA: Akui Serang Pekerja di Papua, OPM: Kami Menuntut Kemerdekaan
"Sementara ini distribusi kami hentikan, karena saat ini kondisi di sana sedang tidak memungkinkan untuk mengirimkan BBM," ujar General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian, di Jayapura, Kamis, 6 Desember 2018.
Pendistribusian BBM ke Nduga dilakukan melalui moda transportasi air, yaitu dari Mimika ke Distrik Kenyam melalui jalur sungai. Ia memastikan Pertamina selalu siap untuk kembali mendistribusikan BBM ke Nduga setelah aparat keamanan menyatakan kondisi di wilayah tersebut telah kondusif.
BACA: TNI Baku Tembak dengan Kelompok Bersenjata Saat Evakuasi di Papua
Di kabupaten tersebut terdapat satu lembaga penyalur (SPBU Mini/APMS) yang merupakan salah satu realisasi program BBM Satu Harga. "Meski kami memiliki satu APMS, tapi di sana menjadi perhatiankarena melalui APMS ini kami bisa melayani kebutuhan dan program BBM Satu Harga," kata Febrian.
Personil TNI menyiapkan peti jenazah untuk korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kabupaten Nduga, di Kodim 1702 Jayawijaya, Wamena, Papua, Selasa, 4 Desember 2018. Penembakan ini terjadi pada, Ahad, 2 Desember 2018 lalu. ANTARA/Marius Frisson Yewun
Pada 2 Desember 2018 terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB kepada para pekerja PT Iskaka Karya di Distrik Yigi.
Aparat gabungan TNI dan Polri di lokasi kejadian menemukan 15 jenazah yang diduga adalah para pekerja PT Iskaka Karya dan delapan di antaranya telah dievakuasi ke Kabupaten Mimika, Papua.