TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengatakan bahwa meskipun belum mendapatkan sumbangan dari peruhahaan-perusahaan besar untuk biaya kampanye, dirinya memastikan kampanye Prabowo Sandi akan terus berjalan.
Baca: Sandiaga Ingin Prabowo dan Jokowi Berpelukan di Reuni Akbar 212
Sandiaga menjelaskan, salah satu langkah yang dilakukan untuk membiayai kampanye tersebut dengan melakukan penjualan saham yang dimilikinya pada PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).
"Jadi saya harus 'all out', menjual saham yang saya miliki untuk membiayai kampanye," kata Sandiaga, di Rumah Pemenangan Prabowo Sandi di Kawasan Permata Jingga Kota Malang, Jawa Timur, Rabu, 5 Desember 2018.
Sandiaga menambahkan, berdasarkan data dari survei internal yang dilakukan tim pemenangan Prabowo Sandiaga, saat ini posisi pasangan tersebut sudah mendapatkan suara kurang lebih 40 persen. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus mendorong agenda-agenda kampanye di berbagai wilayah di Indonesia.
"Survei internal kita sudah melewati angka 40 persen, berarti ini adalah momentum yang sangat luar biasa. Saya harus all out," ujar Sandiaga.
Terkait berapa banyak biaya kampanye yang dibutuhkan per bulannya, Sandiaga enggan untuk menjawab secara detil berapa banyak yang diperlukan. Namun, semua kebutuhan pembiayaan kampanye tersebut telah dihitung oleh tim bendahara yang ada.
"Satu bulan kedepan akan berdiskusi bersama tim bendahara, dan bendahara akan menyampaikan kebutuhan dana kampanye, dan itu yang akan saya penuhi," ujar Sandiaga.
Sandiaga bersama Prabowo maju dalam Pemilihan Presiden pada 2019, yang diusung oleh Partai Demokrat, Partai Gerinda, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), akan bersaing pada Pilpres 2019 dengan Joko Widodo yang berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
ANTARA