TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur Lion Air Edward Sirait menyebut sampai sekarang Lion Air belum mengubah rencana pemesanan sekitar 200 unit pesawat Boeing 737 Max. Pesawat-pesawat itu masih akan dikirim berdasarkan jadwal kesepakatan dua perusahaan. "Masih, masih (sesuai rencana awal)," ujar Edward di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.
Baca: Senin Besok, Lion Air Beri Santunan 5 Ahli Waris Korban JT610
Ihwal adanya kabar bahwa perusahaan maskapai berlogo singa merah itu bakal mengkaji ulang pemesanan pesawat Boeing 737 Max pasca tragedi kecelakaan penerbangan Lion Air JT 610, Edward berujar akan memastikan itu kepada Rusdi Kirana selaku pemilik perusahaan. "Saya belum bertemu dengan Pak Rusdi, akan saya konfirmasi dulu."
Edward mengatakan perseroan masih menunggu hasil investigasi mengenai insiden naas itu. Kendati demikian, menurut dia, apa pun masih bisa terjadi di dalam bisnis, termasuk pengkajian ulang pemesanan 200 pesawat itu.
"Saya tidak mengatakan ya atau tidak, tapi dari situasi ini kan kami akan mempelajari semua informasi dan data-data yang memang berkembang terkait kejadian ini," ujar Edward. Ia juga masih belum mau memberitahu rencana pengiriman pesawat anyar itu di tahun 2019.
Sebelumnya, Lion Air dikabarkan akan mengkaji kembali pembelian pesawat dari produsen Boeing Co. Pembelian pesawat ditunda setelah pendiri Lion Air, Rusdi Kirana marah kepada Boeing Co.
Seperti dilansir Reuters, Rusdi menganggap Boeing mengalihkan perhatian masyarakat atas kecelakaan pesawat Lion Air PK-LQP yang terjadi pada 29 Oktober 2018. Rusdi juga menganggap Boeing tak mau melakukan perubahan desain pesawat yang dinilai menjadi penyebab jatuhnya Lion Air PK-LQP itu. Rusdi tengah memeriksa kemungkinan adanya pembatalan pesanan dari pengiriman berikutnya.
Saat ini Lion Air memiliki 190 pesawat pesanan yang masih menunggu untuk dikirim oleh Boeing senilai US$ 22 miliar. Pesanan pesawat itu merupakan kelanjutan dari pembelian 197 pesawat yang telah dilakukan sebelumnya.
CAESAR AKBAR | KARTIKA ANGGRAENI