TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bakal terbang ke Wamena, Papua, guna melihat kondisi setelah terjadinya pembunuhan terhadap sejumlah pekerja PT Istaka Karya (Persero) beberapa hari lalu.
Baca juga: Pekerja Istaka Karya Tewas di Papua, Menteri PUPR Berduka
"Rencananya Panglima TNI dan saya akan ke Wamena nanti malam untuk melihat kondisi di sana," ujar Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018. Di samping itu, nanti malam juga akan dilakukan evakuasi terhadap korban untuk dibawa ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Basuki mengatakan telah bertemu Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto guna membicarakan peristiwa itu. Menurut Basuki, Hadi telah mengirimkan pasukannya ke Papua beberapa jam lalu untuk mengecek informasi mengenai pembunuhan itu. "Jadi kami menunggu laporan yang lebih pasti mengenai kejadian dan korban," kata Basuki.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Menurut keterangan Polda Papua, hingga, 3 Desember 2018, sekitar pukul 22.35 WIT sebanyak 24 orang dibunuh terlebih dahulu. Kemudian, sebanyak 8 orang sempat menyelamatkan diri ke rumah seorang anggota DPRD. Namun, delapan orang itu dijemput kelompok bersenjata. Tujuh di antaranya dibunuh, satu orang melarikan diri dan belum ditemukan.
Atas informasi tersebut, Basuki mengaku sangat kaget. Ia pun menyesalkan terjadinya pembunuhan itu. Padahal pemerintah tengah berupaya menyempurnakan konektivitas di Papua dengan adanya jalur Trans Papua.
"Saya atas nama pimpinan Kementerian PUPR, Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara), dan PT Istaka Karya menyampaikan duka cita yang mendalam," ujar dia. Para korban meninggal, ujar Basuki, akan diberikan penghargaan Ia pun meminta masyarakat mendoakan para karyawan yang tewas akibat peristiwa itu. Apalagi, mereka tengah bekerja untuk masyarakat.
Kejadian itu, menurut Basuki tidak bakal menyurutkan semangat pemerintah untuk membangun. Ia mengatakan bakal terus melanjutkan program pembangunan Trans Papua sampai kelar. Kendati pemerintah menghentikan sementara pembangunan 14 jembatan di segmen 5 Trans Papua, hingga ada rekomendasi dari aparat keamanan.