TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi turut berduka cita atas tragedi dugaan pembunuhan terhadap 31 pekerja PT Istaka Karya (Persero) di Kabupaten Nduga, Papua. "Saya turut berduka cita, saya harap jangan sampai terjadi lagi dan aparat segera menangkap pelaku," ujar dia di kawasan GBK, Jakarta, Selasa, 4 Desember 2018.
BACA: Kata Istaka Karya Soal Kabar 31 Pekerja Dibunuh di Nduga Papua
Menurut Budi, jalur Trans Papua, sampai saat ini sudah dibangun sepanjang 180 kilometer. "Bagi kami Kemenhub mengalokasikan dana 30 persen anggaran udara di Papua membangun bandara, air navigasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Budi tak mengetahui pasti apakah insiden itu akan mempengaruhi pembangunan jalan Trans Papua. "Itu domainnya PUPR ya," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Musthofa Kamal mengatakan sebanyak 31 pekerja Istaka Karya diduga dibunuh kelompok bersenjata pada 2 Desember. Para pekerja PT Istaka Karya sedang membangun jembatan di Kali Yigi dan Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pemerintah akan memberikan penghargaan untuk para karyawan yang menjadi korban peristiwa itu. "Mereka sudah mengorbankan nyawanya, jiwa dan raganya untuk pembangunan konektivitas di Papua," ujar dia.
Ia pun meminta masyarakat mendoakan agar para karyawan yang tewas akibat peristiwa itu. Apalagi, ujar dia, mereka tengah bekerja untuk masyarakat.
Kejadian itu, menurut Basuki, tidak bakal menyurutkan semangat pemerintah untuk membangun. Malah, ia mengatakan bakal terus melanjutkan program pembangunan Trans Papua sampai kelar. Kendati pemerintah menghentikan sementara pembangunan 14 jembatan di segmen 5 Trans Papua, hingga ada rekomendasi dari aparat keamanan.
Di samping itu, Basuki berujar tewasnya pekerja Istaka Karya itu menunjukkan bahwa kendala dalam pembangunan bukan hanya soal finansial dan ekonomi, melainkan juga persoalan lain. Misalnya saja ruang, di mana masih ada tanah yang belum mau dibebaskan, maupun persoalan keamanan.
CAESAR AKBAR