TEMPO.CO, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. siap memulai pengujian operasional kereta ringan atau LRT Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi pada April 2019 di lintas Cibubur - Cawang. Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. Budi Harto mengatakan bahwa pengujian kereta api ringan (LRT) pada lintas Cibubur - Cawang dimungkinkan lebih dulu dibandingkan dengan dua lintas lainnya karena progres konstruksinya paling maju saat ini.
Baca: Menhub Budi Karya Sumadi Jamin Proyek LRT Rampung Sesuai Target
Per akhir Oktober 2018, progres konstruksi di lintas jalur kereta sepanjang 14,50 kilometer itu telah mencapai 70,90 persen. Saat ini, Adhi Karya sudah memasang rel di lintas Cibubur - Cawang dan masih menyisakan pekerjaan konstruksi jembatan yang melintang di jalan tol.
"Pada akhir Januari 2019 itu selesai dan nanti April kami pasang (kereta) dan uji coba," ujarnya pekan lalu.
Menurut Budi, kereta yang akan diujicoba adalah produksi PT INKA (Persero). Pengiriman kereta akan dilakukan secara bertahap.
Adapun, total kereta yang akan dioperasikan di tiga lintas layanan LRT mencapai 31 rangkaian dengan satu rangkaian terdiri atas enam kereta. Dengan demikian jumlah kereta yang beroperasi mencapai 186 kereta.
Adhi Karya mendapat penugasan untuk menggarap proyek LRT sejak 2015. Progres keseluruhan untuk tiga lintasan dengan panjang gabungan 44,5 kilometer ini mencapai 48,50 persen. Dua lintas lain ada di Bekasi Timur - Cawang dan Cawang - Dukuh Atas. Masing-masing progressnya sudah mencapai 41,30 persen dan 36,60 persen.
Di sisi lain, Adhi Karya juga bakal mendapat pembayaran lanjutan atas kontrak pembangunan LRT dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp2,80 triliun pada pekan depan. Budi menyebutkan bahwa perseroan telah menerima pembayaran atas konstruksi sebesar Rp 3,40 triliun.
Dalam proyek LRT, KAI bertindak sebagai investor dengan porsi terbanyak, memenuhi porsi 86 persen dari total investasi sebesar Rp 29,90 triliun. Pada Desember 2017, KAI telah mendapat pinjaman dari sindikasi 12 bank senilai Rp 19,25 triliun. Pinjaman bertenor 18 tahun ini menjadi tanda pemenuhan pembiayaan proyek LRT.
BISNIS