TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, prioritas program kementeriannya di pengujung tahun terakhir Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan semua proyek selesai.
Baca juga: Diresmikan Jokowi, Tol Bocimi Seksi I Gratis Seminggu
“Prioritas 2018, kami memastikan semua proyek jalan. Tidak boleh ada yang ditinggalkan tanpa diselesaikan. Lain proyek yang belum selesai dengan proyek yang ditinggalkan,” kata dia selepas memimpin upacara Hari Bakti PU ke 73 di kompleks Gedung Sate, Bandung, Senin, 3 Desember 2018.
Basuki mencontohkan target pembangunan bendungan dan waduk tahun depan seluruhnya sudah tanda tangan kontrak pembangunan. “Bendungan itu dari 49 semua akan terkontrakkan tahun 2019. Tahun 2018 ada yang selesai, tahun 2019 ada lagi selesai. Kemudian sisanya ada yang 2020, 2021, terakhir 2022 semua selesai,” kata dia.
Pembangunan perumahan tahun ini sudah tembus 1 juta rumah. “Tahun ini sudah tembus 1 juta rumah. Sejak tahun 2015 ada sekitar 600-an, terus naik, naik, sekarang sudah tembus,” kata Basuki.
Basuki mengatakan pada 2019 kementeriannya akan mendapatkan porsi anggaran paling besar dibandingkan seluruh Kementerian/Lembaga. Total anggaran Kementerian PUPR yang dialokasikan dalam APBN 2019 menembus Rp 110 triliun.
Dia merincinya. “Garis besarnya untuk jalan dan jembatan Rp 40 triliun; air, bendungan, irigasi, banjir it sekitar Rp 35 triliun; cipta karya sekitar Rp 20 triliunan. Jadi itu yang besar. Perumahan Rp 9 triliun, lainnya untuk Balitbang, BBSDM, untuk Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah,” kata Basuki.
Basuki mencontohkan, pemerintah tahun 2019 menganggarkan Rp 9 triliun khusus untuk perumahan, termasuk untuk perbaikan rumah tidak layak huni. “Untuk FLPP di luar itu sekitar Rp 6 triliun. Itu 2019,” kata dia.
Menurut Basuki, Kementerian PUPR pada 2019 juga mendapat penugasan untuk membangun infrastruktur penguatan Sumber Daya Manusia seperti membangun sekolah, Perguruan Tinggi, madrasah, serta penguatan perekonomian masyarakat dengan membangun pasar induk regional. “Pasar pun sekarang diupayakan dengan APBN,” kata dia.
Basuki mengatakan, pembangunan pasar induk regional sengaja diambil alih pemerintah untuk memastikan pedagang pasar bisa menempatinya kembali. “Pasar di Bukit Tinggi kebakaran kita bangun lagi dengan APBN. Kalau oleh investor, pasti pedagang pasar enggak bisa masuk lagi,” kata dia.
Sementara untuk realisasi anggaran Kementerian PUPR tahun 2018 dia menargetkan tembus 93 persen. “Penyerapan sekarang ini sekitar 80 persenan, tapi prognosanya hampir 85 persen. Prognosa Rakertas kami (di akhir tahun) antara 90-93 persen,” kata Basuki.
Basuki mengatakan, mayoritas target anggaran Kementerian PUPR tahun ini diklaimnya tercapai kecuali program sanitasi yang masih harus dikejar capaiannya. “Air bersih cukup lumayan progresnya, yang lainnya bisa tercapai diantaranya irigasi, jalan, jembatan, rumah, bendungan untuk ketahanan air bisa tercapai. Yang masih harus kerja keras itu sanitasi karena berhubungan dengan stunting,” kata dia.
Basuki mengatakan, bukan serapan anggaran sanitasi yang jadi persoalan. “(Anggarannya) terserap. Cuma gap-nya itu yang harus kita kejar,” kata dia.
Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Sugiyartanto mengklaim, target pembangunan 1.000 kilometer jalan tol yang dipatok pemerintah dipastikan tercapai tahun depan. Sejumlah pembangunan jalan tol yang digeber pemerintah sudah mencapai angka seribu kilometer. Dia mencontohkan jalan tol Merak-Surabaya sepanjang 870 kilometer, Balikpapan-Samarinda 100 kilometer, Manado-Pitu 40 kilometer, jalant ol Medan-Tebingtinggi, Medan-Parapat dan lainnya udah menembus 450 kilometer.
“Kita jalan lagi Aceh-Singkil 70 kilometer, ditambah Pasuruan-Probolinggo-Krati itu sekitar 66 kiloemter, Pandaan-Malang 33 kiloemter. Cukuplah, saya kira seribu kilometer tercapai,” kata dia, Senin, 3 Desember 2018.
Baca berita PUPR lainnya di TEmpo.co