TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi membagikan sertifikat sambungan listrik gratis kepada 82 rumah tangga miskin dan rentan miskin di Bogor, Jawa Barat, pada Ahad, 2 Desember 2018. Ia meninjau realisasi sambung listrik bagi keluarga tidak mampu di sekitar Jawa Barat bagian selatan dan Banten bersama dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.
Baca: Reuni 212, Volume Pengguna KRL Melonjak 10 Kali Lipat
Menurut Jokowi, di Jawa barat masih ada kurang lebih 200 ribu rumah yang belum ada sambungan listriknya. Sehingga, ia menargetkan 100 ribu sambungan rumah untuk kawasan tersebut pada tahun ini. "Ada yang memang belum ada listriknya, ada yang sudah ada listrik tetapi nyambung dengan tetangga atau dengan orang tua, sekarang kita sambung secara mandiri" kata dia berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tempo, Ahad, 2 Desember 2018.
Dengan telah tersambungnya rumah keluarga kurang mampu ke jaringan listrik, Jokowi berharap warga bisa memanfaatkan listrik lebih optimal dengan biaya yang lebih murah. Kata dia, biasanya warga mesti mengeluarkan duit Rp 50 - 60 ribu untuk listrik. Setelah memakai sambungan mandiri, kocek yang dirogoh masyarakat yang kurang mampu itu tidak bakal terlalu dalam, yaitu sekitar Rp 25 - 30 ribu saja per bulan. "Lebih murah dari data yang kami terima dan sambungannya bisa lebih banyak, yaitu untuk televisi, setrika, sampai rice cooker," kata Jokowi.
Menteri Rini mengatakan sampai dengan saat ini, sinergi BUMN untuk membiayai program penyambungan listrik bagi Rumah Tangga Tidak Mampu di sekitar Jawa Barat telah menjangkau 60.798 ribu keluarga. Sampai dengan akhir Desember 2018, jumlah keluarga yang rumahnya tersambung listrik akan mencapai target 100 ribu keluarga.
"Faktanya memang masih ada warga yang mengakses listrik tapi itu diambil dari rumah tetangganya," kata Rini. Dengan bantuan sambungan listrik melalui Sinergi BUMN ini, ia berharap warga sepenuhnya akan menikmati listrik resmi dari PLN. "Ini tentunya sangat membantu masyarakat dalam menopang kegiatan ekonomi dan kualitas hidup rumah tangganya."
Ada 34 BUMN yang bersama dengan PLN dalam program sambung listrik ini yakni Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo. Selain itu, ada pula Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.