TEMPO.CO, Tangerang - Lion Air Grup menargetkan seluruh pilotnya mengetahui intruksi terbaru dari Boeing dan juga Federal Aviation Administration atau FAA mengenai sensor dan indikator Angle of Attack (AoA) dalam pesawat. Direktur Angkasa Pilot Training Organization atau APTO Lion Group, Captain Audy L Punuh mengatakan seluruh pilot Lion Air mengetahui instruksi terbaru paling lambat akhir Desember 2018.
BACA: Senin Besok, Lion Air Beri Santunan 5 Ahli Waris Korban JT610
"Penyempurnaan prosedur kami sudah lakukan di seluruh pilot soal AoA, seperti penyempurnaan yang diminta dalam FAA," kata Audy saat mengelar konferensi pers terkait pernyataan pilot Lion Air terhadap keselamatan penerbangan di Gedung Simulator Lion Air, Selapajang, Tangerang, Sabtu, 1 Desember 2018.
Hari ini, beberapa pilot Lion Air mengelar konferensi pers di Gedung Simulator Lion Air mengenai komitmen mereka dalam menjamin keselamatan dan profesionalitas dalam bekerja. Dalam kesempatan itu, para pilot juga menyampaikan bahwa semua pilot yang bekerja akan memenuhi standar keselamatan penerbangan. Sebab, keselamatan merupakan bagian yang selalu diajarkan dalam pelatihan oleh maskapai milik PT Lion Mentari Airlines ini.
Audy menyatakan seluruh pilot di bawah Lion Air Grup akan mengetahui instruksi dan standar terbaru mengenai AoA pada akhir Desember 2018. Adapun saat ini, progresnya masih berada pada angka 80 persen dari target.
BACA: Konferensi Pers, Para Pilot Lion Air: Keselamatan Nomor Satu
Dilansir the Guardian, Boeing sebelumnya telah mengirimkan instruksi atau bulletin manual operation kepada seluruh maskapai yang menggunakan Boeing jenis 737 MAX tentang bagaimana pilot harus bereaksi terhadap pembacaan sensor yang keliru mengenai sudut kritis pesawat dari sensor AoA.
Sensor AoA merupakan sensor yang mengukur sudut kritis pesawat dengan sudut arah udara yang melewatinya. Semakin tinggi sudutnya, kemungkinan pesawat kehilangan daya angkat atau stall semakin tinggi. Jika AOA memberikan data yang salah dapat menyebabkan pembacaan kecepatan yang salah.
Sehingga berpotensi menyebabkan kebingungan di antara awak pesawat dan kehilangan ketinggian yang cepat. Adapun, FAA di Amerika Serikat juga telah memerintahkan seluruh maskapai penerbangan untuk mematuhi buletin tersebut.
Sementara itu, dilansir Reuters, Boeing dikabarkan berencana memperbaharui sistem perangkat lunak pada pesawat jenis 737 MAX. Rencana ini muncul setelah Boeing dikabarkan tak menyampaikan perubahan terbaru soal sistem otomatis pesawat dalam buku manual 737 MAX mengenai
Pertimbangan ini muncul setelah Boeing dituding tidak menyampaikan perubahan terbaru sistem otomatis pesawat ini dalam manual Maneuvering Characteristics Augmentation System atau MCAS untuk 737 MAX. Dalam kasus kecelakaan Lion Air JT610 registrasi PK-LQP, sistem MCAS atau antistall diduga menyala otomastis terus-menerus saat hidung pesawat turun.