TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno optimis pengoperasian jalan Tol Solo - Ngawi yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sepanjang 90,43 kilometer dapat memicu perkembangan pariwisata daerah.
Baca juga: Resmikan Tol Sragen - Ngawi, Jokowi Senang Ada Soto Kuali
"Adanya jalan tol akan mempermudah dan mempercepat akses dari dan menuju destinasi wisata yang ada di Solo, Sragen maupun Ngawi," kata Rini Soemarno dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu, 28 November 2018.
Jalan Tol Solo-Ngawi Segmen Sragen-Ngawi bisa langsung dilewati masyarakat mulai Rabu malam ini, tanpa dikenakan tarif mengingat masih dalam masa sosialisasi. Ruas tol ini baru akan dikenakan tarif mulai 6 Desember 2018 pukul 00.00 WIB.
Ia memaparkan jalan Tol Solo-Ngawi dapat memangkas waktu tempuh dari semula 3 jam via jalan raya biasa, menjadi 1,5 jam.
Rini mengungkapkan terpangkasnya waktu tempuh diharapkan juga dapat mempercepat distribusi logistik dan menciptakan konektivitas baru. "Destinasi wisata di sepanjang Solo sampai dengan Ngawi cukup banyak. Di Karanganyar yang terkenal ada Tawamangu. Di Sragen ada wisata air panas Bayanan, Situs Arkeologi Sangiran, hingga wisata hiking Gunung Kemukus," kata dia.
Sedangkan di Ngawi, ujar Rini, di sana terdapat destinasi wisata sejarah seperti Benteng Van Den Bosch dan Museum Trinil. Wisata peninggalan sejarah lainnya seperti Rumah Dr. Radjiman Wedyodiningrat, tokoh pendiri BPUPKI (Badan Pergerakan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Menurut Rini Soemarno, dengan terdorongnya pariwisata berkat adanya jalan Tol Solo - Ngawi, maka bisnis kuliner, kerajinan tangan sampai dengan penginapan pun akan turut menggeliat. Kenaikan permintaan untuk layanan barang dan jasa tersebut dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan perekonomian daerah.
ANTARA