TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono beserta tim investigasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang akan mengunjungi Seattle, Amerika Serikat. Di sana, kata Budi, para investigator baik dari KNKT maupun Kementerian Perhubungan akan menunjukkan dan merekonstruksi fakta-fakta yang ada dalam Flight Data Recorder (FDR).
Baca juga: Menhub: Sanksi terhadap Lion Air Masih Tunggu Rekomendasi KNKT
"Pertemuan itu akan dilangsungkan beberapa hari dan diikuti diskusi dengan Boeing dan NTSB," kata dia di Hotel Fairmont, Rabu, 28 November 2018.
Pada 29 Oktober 2018, pesawat Lion Air tujuan Jakarta-Pangkalpinang dengan nomor penerbangan JT610 dan nomor lambung PK-LQP jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.
Budi Karya berharap diskusi dan fakta yang diberikan bisa menjadi bahan untuk analisa dan dasar dalam membuat rekomendasi. Adapun waktu yang dibutuhkan KNKT untuk melakukan investigasi final adalah 6 bulan.
"Oleh karenanya, kami belum merekomendasikan sesuatu bagi Lion, Boeing dan semua stakeholder," kata dia.
Sebelumnya, Budi Karya mengatakan pihaknya telah merampungkan audit khusus yang dilakukan terhadap 11 pesawat Boeing 737 Max 8. Menurut dia, audit tersebut berkaitan dengan perbaikan standar operasi prosedur (SOP) dan sumber daya manusia (SDM).
"Ada beberapa yang kita rekomendasikan, di antaranya pelatihan, SOP, dan kita sampaikan pada Minggu mendatang," tutur dia.
Budi Karya menjelaskan, hasil audit tersebut juga diberikan kepada KNKT. Hal ini dilakukan karena KNKT merupakan institusi yang melalukan penyelidikan terhadap jatuhnya pesawat Lion Air tersebut.