TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengajak para investor dari Cina untuk terus menambah investasi di Indonesia. Selain investasi, Luhut juga berharap yang masuk ke Indonesia juga berupa transfer teknologi.
BACA: LRT Jabodebek Dihentikan Sementara, Luhut Pastikan Rampung Sesuai Target
"Kami harus melihat investasi dengan teknologi yang ramah lingkungan. Investor harus menggunakan tenaga kerja Indonesia sebanyak mungkin. Dia harus transfer teknologi," kata Luhut di Hotel Mulia Jakarta, Selasa, 27 November 2018.
Luhut mengatakan investasi dari luar ke Indonesia prinsipnya harus saling menguntungkan. Luhut tidak ingin investasi yang masuk hanya untuk mengambil bahan mentah. "Kita harus melihat nilai tambah," ujar Luhut.
Hal itu Luhut sampaikan usai berbicara dalam Indonesia-China: 5 Years of Comprehensive Strategic Partnership Seminar.
BACA: Indonesia Economic Forum Digelar, Prabowo hingga Luhut Bakal Hadir
Menurut Luhut, sejauh ini transfer teknologi yang dilakukan seperti lithium baterai di mana Indonesia meminta untuk terlibat di dalam prosesnya. Dia menilai Indonesia memiliki potensi mengembangkan itu. "Karena kita punya nano kan besar, nikel besar dan kebutuhan mobil listrik juga besar. Jadi ya saya pikir akan besar," ujar Luhut.
Sekarang, kata Luhut investor sudah mulai masuk di Morowali. Luhut memprediksi dalam tiga tahun, investasi lithium sudah bisa bermanfaat. "Dan kami juga melihat program itu jalan dan pabrik mobil listrik sekarang sedang kami jajaki, agar bisa segera diinvestasi di daerah Karawang, Bekasi, dan Purwakarta itu," ujar Luhut.
Luhut juga mengatakan Cina merupakan partner yang sangat penting bagi Indonesia. Hal itu, kata Luhut terlihat dari dekatnya hubungan kerja antara Indonesia dengan Cina dalam tiga tahun belakangan ini.
Namun, lebih lanjut Luhut mengatakan Indonesia tidak pernah bergantung pada ekonomi Cina, maupun negara lain.
"Kita tidak pernah tergantung sama satu negara, tidak pernah," ujar Luhut. "Kita yang mengatur diri kita sepanjang empat kriteria itu bisa terpenuhi. Jadi tidak ada negara mana pun yang bisa mendikte Indonesia. Saya ingin make it clear," ujar Luhut.