TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi bersyukur saat ini nilai tukar rupiah terus menunjukkan penguatan. Menurut Jokowi, penguatan tersebut mencerminkan nilai tukar rupiah berada dalam kondisi yang stabil.
Baca juga: Jokowi Apresiasi Taring BI Keluar Jaga Stabilitas Rupiah
"Alhamdulillah dalam 2-3 minggu terakhir rupiah menguat signifikan. Kemarin sudah kembali pada kisaran Rp 14.500 per dolar AS," kata Jokowi dalam pidatonya di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jakarta Convention Center, Senaya, Jakarta Selatan, Selasa, 27 November 2018.
Hari ini BI kembali mengelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia atau PTBI. Pertemuan tahunan 2018 digelar dengan mengambil tema "Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan." Dalam pertemuan tahunan ini, BI memaparkan arah kebijakan ekonomi khususnya di bidang moneter pada tahun 2019.
Dalam acara ini, selain Gubenur Bank Indonesia dan Presiden Jokowi, hadir para menteri kabinet kerja, kepala daerah, pengamat ekonomi, pelaku industri keuangan, perbankan, hingga pimpinan redaksi media massa.
Adapun, merujuk pada Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) nilai tukar rupiah bertengger pada level Rp 14.504 per dolar AS. Sedangkan, di pasar sekunder, berdasar RTI hingga pukul 12.00, rupiah tercatat diperdagangkan pada level Rp 14.483 per dolar AS.
Menurut Jokowi, penguatan dan stabilitas nilai tukar rupiah tersebut tak lepas dari kebijakan dan usaha yang telah dikeluarkan BI sejak berbulan-bulan sebelumnya. Karena itu, ia mengapresiasi langkah berbagai kebijakan tersebut.
"Di tengah gejolak global yang tengah mengguncang, BI terus membela kurs rupiah. Kami sadar betul betapa beratnya pertempuran dari hari ke hari dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, melakukan intervensi dan menaikkan subung guna stabilkan kurs," kata Jokowi.
Menurut mantan Walikota Solo ini, BI sudah menunjukkan keberanian dan memberikan kejutan kepada pasar mengenai kebijakannya. Khususnya lewat kebijakan untuk memutuskan menaikkan tingkat suku bunga menjadi 6 persen dari sebelumnya 5,75 persen. Sepanjang tahun BI telah menaikkan suku bunga sebanyak 175 basis poin.
Apalagi, kata Jokowi, kebijakan tersebut dikeluarkan oleh BI di tengah prediksi banyak ekonom yang menyatakan bahwa bank sentral tak akan menaikkan lagi tingkat suku bunganya.
Jokowi berujar kebijakan tersebut menunjukkan BI memiliki ketegasan dan determinasi untuk membentengi rupiah. "Dalam bahasa keseharian ini bisa disebut, taringnya BI keluar. Keberanian seperti inilah yang dibutuhkan, saat menghadapi ekonomi dunia banyak ketidakpastian," kata Jokowi.