Jakarta- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, menyayangkan kecelakaan mobil bak yang membawa 23 santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Semanan.
Baca: Mobil Bak Terbuka Dijejali Santri Terguling, Tiga Tewas
"Tentu yang salah supir, karena dia punya license (Surat Izin Mengemudi)," ujar dia dalam acara HUT Damri, di Kemayoran, Senin, 26 November 2018.
Budi Karya menjelaskan, sudah ada larangan untuk mobil bak terbuka digunakan untuk mengangkut penumpang. Bagi siapapun, kata Budi Karya, harus mematuhi peraturan tersebut.
Penumpang, ujar Budi Karya, seharusnya memilih kendaraan yang aman untuk ditumpangi. "Kalau dikatakan jangan ya jangan," ucap dia. Diapun turut prihatin atas kecelakaan ini.
Kemarin, tiga orang tewas dan belasan lainnya terluka ketika mobil bak terbuka jenis Toyota Kijang Super mengangkut 23 santri terguling. Kecelakaan tunggal itu terjadi di Jembatan (flyover) Jalan Boulevard Green Lake City, Kelurahan Petir Kecamatan, Cipondoh Kota Tangerang.
Kapolres Metro Tangerang Komisaris Besar Harry Kurniawan, mengatakan 20 santri itu bersama sama menumpangi bak mobil Kijang Super nomor polisi B-9029-RV usai mengikuti Perayaan Maulid Nabi. "Losbak terbalik, untuk penyebab sedang kami selidiki," kata Harry.
Menurut keterangan saksi yang dihimpun polisi, kecelakaan terjadi setelah kendaraan melaju cukup kencang dari arah Ciledug, Minggu siang. Saat melintas flyover dengan kondisi jalan berbelok dan menurun kendaraan tersebut kehilangan kendali sehingga menabrak pembatas jalan sebelah kiri.
Harry menuturkan bahwa korban tewas adalah Syaif Maulana (14), Mahmud Hanafi (16) dan Sofyan (15). Sempat dilarikan ke rumah sakit, ketiganya kini telah dibawa pulang keluarga masing-masing. Sementara belasan korban luka, kata Harry, saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit di sekitar Ciledug.
Kepala Satuan Lalu-Lintas Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Ojo Ruslani menyatakan saat ini pihaknya masih menunggu pemulihan sopir truk untuk dimintai keterangan terkait kecelakaan tersebut. "Sopir RF hilang kendali dan dirawat di rumah sakit, sudah bisa diambil keterangan tetapi belum terlalu mendalam,"kata Ojo.
AYU CIPTA