Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pesan Menteri Susi Pudjiastuti pada Kongres Nelayan di Jember

Reporter

image-gnews
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti resmi membuka acara Perlombaan Renang pada Kejuaraan Selam Nomor Laut Pangandaran Open 2018 antar Klub Selam Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu, 17 November 2018. Foto/Dok.Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti resmi membuka acara Perlombaan Renang pada Kejuaraan Selam Nomor Laut Pangandaran Open 2018 antar Klub Selam Indonesia di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu, 17 November 2018. Foto/Dok.Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Bupati Jember Faida menghadiri Kongres Nelayan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu, 24 November 2018.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: 633 Kapal Pencuri Ikan Sudah Ditangkap

"Bapak Presiden Jokowi ingin membangun kemaritiman Indonesia menjadi nomor satu di dunia karena laut Indonesia terpanjang kedua di dunia, sehingga laut merupakan masa depan bangsa Indonesia," kata Susi di hadapan ribuan nelayan dalam Kongres Nelayan tersebut.

Ia mengajak nelayan untuk menjaga kelestarian laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia. Pemerintah, kata Susi, melalui sejumlah peraturan ingin membantu masyarakat untuk menjaga lautnya, agar populasi ikan bertambah banyak.

"Saya imbau bapak-bapak nelayan menangkap ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan dan jangan mengambil benih ikan, agar benih tersebut terus tumbuh besar dan menjadi ikan yang bisa ditangkap nantinya," ucap dia.

Selain menyampaikan pesan menjaga laut, Susi menyampaikan tentang kemudahan berlayar bagi nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran kurang dari 10 GT karena tidak perlu Surat Laik Operasi (SLO) untuk melaut.

Sementara Bupati Jember, Faida mengatakan pentingnya pengembangan kemaritiman dan potensi kelautan di Jember karena potensi kemaritiman dan kelautan di daerahnya yang luar biasa. Luas perairan di Jember 54 kilometer persegi dengan potensi produksi lebih dari 40 ribu ton per tahun, namun yang baru termanfaatkan sebesar 22,5 persen saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Masih banyak potensi yang bisa digali dengan cara-cara yang benar, sehingga akan menjadi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Jember," katanya.

Faida menjelaskan kondisi nelayan di Kabupaten Jember yakni mayoritas nelayan menggunakan jukung untuk menangkap ikan sebanyak 1.872 nelayan dan dari jumlah nelayan itu, jumlah jukung dengan ukuran 5 hingga 10 GT (gross ton) tidak sampai 300 unit dan jukung dengan ukuran lebih dari 10 GT sebanyak 153 unit.

"Jumlah nelayan terbesar berada di Kecamatan Puger yang mencapai 72 persen, sedangkan 12 persen berada di Kecamatan Ambulu, dan sisanya tersebar di beberapa kecamatan pesisir Jember," ujarnya.

Mendampingi Susi Pudjiastuti, Faida mengatakan sebanyak 500 nelayan telah mendapatkan bantuan sertifikasi hak atas tanah nelayan. Jumlah itu tersebar di lima desa, yakni Desa Sumberejo, Puger Wetan, Mojomulyo, Mayangan, dan Pajer Paseban dengan masing masing 100 sertifikat.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

1 hari lalu

Beberapa nelayan Natuna yang ditangkap di Malaysia. Foto Istimewa
Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.


Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

2 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.


Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan kereta api. TEMPO/Muhammad Hidayat
Penumpang Masih Padati Stasiun di KAI Daop 9 Jember hingga Sepekan Pasca Lebaran

Penumpang kereta api di wilayah PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 9 Jember masih cukup tinggi.


Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

6 hari lalu

Warga berebut sesaji saat mengikuti prosesi Pesta Lomban di laut Jepara, Jepara, Jawa Tengah, Rabu 17 April 2024.  Pesta Lomban yang diadakan nelayan sepekan setelah Idul Fitri dengan melarung sesaji berupa kepala kerbau serta hasil bumi ke tengah laut itu sebagai bentuk syukur dan harapan para nelayan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rezeki dan keselamatan saat melaut. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.


Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

7 hari lalu

Ilustrasi Sabu. TEMPO/Amston Probel
Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.


Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi penumpang kereta api. ANTARA /Reno Esnir
Belasan Ribu Penumpang Padati Stasiun Jember di Puncak Arus Balik Lebaran

Belasan ribu penumpang memadati Stasiun Kereta Api Jember di puncak arus balik Lebaran hari ini.


Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

12 hari lalu

Direktur Walhi Jawa Tengah Fahmi Bastian. Foto dok.: Walhi
Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.


100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

12 hari lalu

Pemudik bersiap menaiki Kereta Api di Stasiun Banyuwangi Baru, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat, 21 Desember 2018. PT KAI Daop 9 Jember memprediksi, jumlah penumpang selama masa angkutan natal dan tahun baru di wilayah Daop 9 meningkat sekitar tiga persen dibanding periode tahun lalu sebanyak 146.176. ANTARA/Budi Candra Setya
100 Ribu Lebih Penumpang Kereta Turun di Wilayah Daop 9 Jember Selama Arus Mudik

Pada lebaran hari kedua, jumlah penumpang kereta yang datang masih lebih tinggi dibanding yang berangkat.


Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

17 hari lalu

Ilustrasi nelayan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.


Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

25 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam acara Pertemuan Nasional Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Selasa, 19 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang
Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.